https://journal.unugiri.ac.id/index.php/AL-AUFA/issue/feedAL-AUFA: JURNAL PENDIDIKAN DAN KAJIAN KEISLAMAN2025-01-13T13:59:07+00:00Moh. Miftahul Choirichoiri01@unugiri.ac.idOpen Journal Systems<p>AL-Aufa: Journal of Islamic Education and Studies, is a peer-reviewed journal published by the Tarbiyah Faculty of Islamic Education Study Program, University of Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro, East Java. The journal is published twice a year, in June and December.</p> <ul> <li><strong>Journal title</strong> : AL-AUFA: Jurnal Pendidikan dan Kajian Keislaman</li> <li><strong>Subject</strong> : Religion, Humanities, Education</li> <li><strong>ISSN </strong> : 2715-8942 (online)</li> <li><strong>Frequency </strong> : 2 issues per year (June and December)</li> <li><strong>DOI </strong> : 10.36830/Al-Aufa</li> <li><strong>Editor-in-chief</strong> : <a href="https://scholar.google.co.id/citations?user=OM1gBZUAAAAJ&hl=en">Moh. Miftahul Choiri</a></li> <li><strong>Publisher</strong> : PAI, Faculty of Tarbiyah, Universitas Nahdltul Ulama Sunan Giri, East Java, Indonesia</li> </ul>https://journal.unugiri.ac.id/index.php/AL-AUFA/article/view/1693INKLUSIFTHEOLOGY: ANTARA AGAMA DAN TEKNOLOGI DALAM PERSPEKTIF M.NAQUIB AL-ATTAS2023-05-22T01:48:46+00:00Muhammad Thantowi Ardiansyahthantowi172@gmail.com<p>Koneksi antara teknologi dan agama merupakan nyatanya kaitan antara dua sisi dalam sebuah sejarah yang bertabrakan. Syed Muhammad Naquib al-Attas sangat mempengaruhi bidang pendidikan, secara spesifik dalam bidang religius dan ilmu pengetahuan. Al-Attas sangat dikenal dengan memiliki ide penggabungan antara agama dan teknologi. Tujuan artikel ilmiah ini adalah untuk mengkaji dan membahas secara eksplisit antara agama dan teknologi dalam prespektif Naquib Al-Attas, agama memandang perkembangan teknologi, keterkaitan antara agama dan teknologi, peranan agama dalam kemajuan teknologi, dampak dari perkembangan teknologi bagi agama, dan penyesuaian agama dengan teknologi masa kini. Pada penulisan artikel ilmiah ini, menggunakan metode deskriptif melalui adanya kajian literatur. Sumber data yang digunakan pada artikel ilmiah adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Artikel ilmiah ini menggunakan teknik pengumpulan informasi yang dikerjakan dengan mengambil data sebanyak-banyaknya dari kepustakaan guna mencari teori yang akan digunakan. Sumber-sumber kepustakaan diperoleh dari buku, jurnal, dan sumber-sumber lainnya yang sesuai. Pada artikel ilmiah ini pengerjaannya menggunakan metode analisis data deskriptif, analisis data deskriptif merupakan metode analisis yang dimana analisis data dilakukan dengan cara mendeskripsikan data-data yang telah ada serta dapat memberikan pemahaman yang jelas dengan penjelasan yang baik secara mendalam terhadap topik pembahasan. Menurut perspektif Naquib al-Attas, teknologi bukan suatu hal yang sepenuhnya netral atau mandiri, tetapi juga dipengaruhi oleh banyak asumsi serta nilai-nilai dasar yang terdapat di masyarakat yang menggunakan teknologi tersebut. Naquib al-Attas mempunyai visi bahwa Islam memiliki partisipasi yang mempunyai dampak besar dalam perkembangan teknologi, dimana Islam menjadi panduan agar teknologi sejalan dengan nilai-nilai serta norma yang dianut oleh agama.</p>2025-01-16T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Muhammad Thantowi Ardiansyahhttps://journal.unugiri.ac.id/index.php/AL-AUFA/article/view/3551Nilai Pendidikan Tauhid dalam Pirukunan Purwa Ayu Mardi Utama (PAMU)2025-01-13T13:59:07+00:00Arif Muzayin Shofwan Shofwanarifshofwan2@gmail.com<p>Pirukunan Purwa Ayu Mardi Utama (PAMU) which was founded by Kiai Ageng R.M. Djojopernomo is a group that teaches the value of monotheistic education to its citizens. This qualitative research using a literature study will explore the value of monotheism education at PAMU. The data analysis technique uses content analysis by sorting things according to the focus and objectives of the research. This research produces the following conclusions. First, Pirukunan PAMU has a special pronunciation when shaking hands as a guide to monotheism for its citizens. Second, Pirukunan PAMU's guidance on the value of Tawheed education is based on 20 mandatory traits for Allah SWT. Third, realizing the value of monotheistic education Pirukunan PAMU believes in the existence of four holy books that were revealed to the prophets, namely the Zabur to the Prophet David, the Torah to the Prophet Moses, the Gospel to the Prophet Isa, and the Koran to the Prophet Muhammad SAW. Fourth, Pirukunan PAMU uses the concept of "Seven Dignities" to realize the value of monotheistic education, namely: Ahadiyah, Wahdah, Wahidiyah, Alam Arwah, Alam Mitsal, Alam Ajsam, and Alam Insan Kamil, as well as the concept of "Three Bait", namely Baitul Makmur, Baitul Muharam, and Baitul Muqadas. Fifth, Pirukunan Purwa Ayu Mardi Utama (PAMU) bases the realization of guidance on the value of monotheistic education on the formulation of three orders, namely the Syattariyah, Akmaliyah and Naqsyabandiyah orders.</p>2024-12-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Arif Muzayin Shofwan Shofwanhttps://journal.unugiri.ac.id/index.php/AL-AUFA/article/view/2398PENDIDIKAN AKIDAH DAN AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PROFETIK2025-01-01T04:57:54+00:00Fata Mu'minuniversacc.exe@gmail.com<p>Tulisan ini mengulas tentang pendidikan akidah dan akhlak dalam perspektif profetik. Pendidikan akidah merupakan komponen yang penting dalam agama Islam karena berkaitan langsung dengan keyakinan, di mana agama Islam sangat erat hubungannya dengan komponen keyakinan sampai-sampai terbagi ke dalam rukun iman yang enam. Agama Islam juga memandang dengan serius tentang bagaimana etika-etika dalam berkehidupan yang tentunya tidak akan terlepas dari tiga hal, yakni cara beretika kepada Allah Swt., kepada sesama manusia, dan kepada alam sekitar. Melalui agama ini, Allah Swt. telah menjadikan Rasulullah saw. sebagai contoh yang baik bagi seluruh umat manusia dalam merespon ketiga hal tersebut. Dan dengan seiring berkembangnya bidang keilmuan, muncullah sebuah konsep pendidikan dalam perspektif profetik atau kenabian yang mengajarkan peserta didik bukan hanya berorientasi kepada transformasi diri menuju yang lebih baik, namun juga bagaimana mereka mampu menjadi manusia yang seutuhnya secara jasmani dan rohani yang terintegrasi dengan selalu mengambil inspirasi dari cara bagaimana Rasulullah saw. mengajari.</p>2024-01-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Fata Mu'minhttps://journal.unugiri.ac.id/index.php/AL-AUFA/article/view/3635Integrasi Positivisme dalam Pendidikan Keislaman: Sebuah Tinjauan Epistemologis2024-12-30T12:22:42+00:00Faiqotul HimmahEyvachyucitha@gmail.comFahmi Khumainifahmi@unugiri.ac.id<h1><em>This study explores the integration of positivism into Islamic education to enhance critical and analytical understanding in addressing contemporary social issues. The main problem addressed is how positivism can contribute to improving students' critical and analytical thinking abilities, as well as the relevance of positivism in answering the challenges of modernizing Islamic education by integrating scientific and spiritual values. The methodology used in this study is a qualitative approach with a literature review analyzing the works of Auguste Comte and scholars such as M. Quraish Shihab. The study finds that the integration of positivism can provide a methodological framework for understanding Islamic teachings in a more systematic and evidence-based manner, without eliminating spiritual values. The findings show that the scientific approach in Islamic education can enrich religious understanding by facilitating critical analysis of religious texts and the application of Islamic teachings in a developing social context. The conclusion of this study is that positivism can address the challenges of modernizing Islamic education, producing a generation that is intellectually intelligent and mature in spiritual values.</em></h1>2024-12-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Fahmi Khumaini, Faiqotul Himmahhttps://journal.unugiri.ac.id/index.php/AL-AUFA/article/view/3003MODERASI BERAGAMA MELALUI SURAT EDARAN MENTERI AGAMA NOMOR 05 TAHUN 2022 DENGAN PENDEKATAN SADD AL-DZHARIAH2025-01-01T04:56:38+00:00masrurshodiq masrurmuhammad21131@guru.sd.belajar.idTaufikurrohmantaufikurohmanbilfa@gmail.com<p><em>This study describes how the process of religious moderation through the circular letter of the minister of Religion No SE 05 of 2022, even on the contrary loudspeakers are often used as material for debate about the urgency of using loudspeakers in mosques and prayer rooms. Data that has been recorded in news media such as Meliana who protested against the sound of the call to prayer echoing at the Al-Maksun Mosque on July 29, 2016. Sayed Hasan in Aceh to artist Zaskia Mecca. The discussion of this research is more towards conceptual normative learning. While the theme of this research is the regulation of guidelines for the use of loudspeakers in mosque and prayer rooms. The results of this study are twofold; 1. Regulation used by the Minister of Religion of the Republic of Indonesia for the use of loudspeakers in mosques and prayer rooms in the circular letter of the Minister of Religion Number SE 05 of 2022 which consists of four parts, namely the introduction, the purpose of the circular, general provisions and closing. Which includes the regulation of the use of loudspeakers in mosques and prayer rooms during the call to prayer and religious activities. 2. Regulation on the use loudspeakers in mosques and prayer rooms are considered to be wasilah to maintain brotherhood and social harmony and from the other side, obeying and implementing this circular letter is our collective responsibility as a form of tolerance between fellow groups and religious communities with the aim of creating peace, order and comfort, together.</em></p>2024-12-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 masrurshodiq masrur, Taufikurrohman