KARAKTERISASI GUGUS FUNGSI PADA KARBON AKTIF KULIT JAGUNG MENGGUNAKAN UJI FOURIER TRANSFORM INFRARED SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN ADSORBEN

Abstract View: 305, pdf Download: 325

Authors

  • Dwi Ageng Hartanto Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri
  • Pelangi Eka Yuwita Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri
  • Rizka Nur Faila

Keywords:

Kulit jagung, Karbon aktif, Adsorben, Gugus fungsi, FTIR

Abstract

Kulit jagung diketahui dapat memisahkan zat ataupun senyawa kimia organik dan anorganik pada air dengan mengkonversikan kulit jagung sebagai karbon aktif sebagai bahan dasar pembuatan adsorben atau padatan. Adapun kandungan serat selusosa yang tinggi dimiliki oleh kulit jagung dan berkomposisi kimia 44,08% selulosa; 5,08% abu; 4,67% alkohol-sikloheksana; dan 15% lignin. Dalam proses pembuatan karbon aktif dari kulit jagung ada dua proses yang harus dilakukan, meliputi proses karbonasi dan aktivasi. Kulit jagung yang telah melalui proses karbonasi dihaluskan dan dilakukan pengayakan menggunakan ayakan 60 mesh dan 100 mesh, kemudian serbuk karbon dilakukan aktivasi dengan menambahkan 80 ml HCL dan 40 ml NH4OH selanjutnya dilakukan proses pencucian dengan aquades dan di drying dengan suhu 100oC dan 110oC. Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat FTIR atau biasa dikenal dengan spektrofometer infrared dan dianalisa hasil dari pengujiannya. Hasil uji FTIR menandakan bahwa sampel adsorben tersebut mempunyai senyawa gugus fungsi bahwasanya terdapat adanya gugus C-H, C=C aromatik, C-H bend, serta gugus C-O karbonil dipakai untuk mengikat adsorbat. Dari hasil dari penelitian terdapat adanya pengaruh dalam variasi ukuran 60 dan 100 mesh terhadap karaktersitik gugus fungsinya. Dapat dilihat dari beberapa area ikatan pada grafik, akan tetapi puncak tertingginya terdapat pada bilangan gelombang yang sama 1598.99 dan mengindikasikan gugus C=C aromantik. Hasil dari pengujian kedua adsorben tersebut menunjukkan sebuah perbedaan pada grafik, untuk adsorben ukuran 60 mesh memiliki puncak grafik yang lebih rendah, sedangkan pada adsorben ukuran 100 mesh memiliki puncak yang lebih tinggi yang mengakibatkan terbentuknya beberapa gugus fungsi

References

Anggriawan, A., Yanggi Atwanda, M, Lubis, N., Fathoni, R. (2019). KEMAMPUAN ADSORPSI CU DENGAN MENGGUNAKAN ADSORBEN KULIT JAGUNG (Zea Mays) ADSORPTION ABILITY OF CU HEAVY METAL USING CORN HUSK

ADSORBENS (Zea Mays). jurnal chemurgy, 03(2), 27 - 30.

Fathanah, U., & Lubis M. R. (2022) Pemanfaatan Kulit Jagung Sebagai Bio Adsorben Untuk Meregenerasi Minyak Goreng Bekas. Jurnal Serambi Engineering, 7(1), 2709 - 2715 https://doi.org/10.32672/jse.v7il.3879

Firdayanti, N. (2018). PENGARUH VARIASI SUHU KARBONASI DAN JENIS ACTIVATOR AGENT TERHADAP KARAKTERSITIK KARBON AKTIF DARI TEMPURUNG BIJI KELUAK. (Pangiu

Edule R.).

Hartini, L. (2014). KARAKTERISASI KARBON AKTIF TERAKTIVASI NaCl DARI AMPAS TAHU SKRIPSI.

Ibrahim, Martin, A., & Nasrudin. (2014). Pembuatan-Dan-Karakterisasi-Karbon- Aktif. 1-11.

Khair, H., Pasaribu, M. S., & Suprapto , E. (2013). Respon pertumbuhan dan produksi

tanaman jagung (Zea Mays.,) terhadap pemberian pupuk kandang ayamm dan pupuk organik cair plus. Agrium, 18(1), 13-22.

Kurniawati, L. (2015) KARAKTERISTIK PAPA SERAT KULIT JAGUNG DENGAN ASAM SITRAT SEBAGAI PEREKAT. Ekp, 13(3), 1576-1580.

Nurhayati, N., & Zikri, Z. (2020). EFEKTIFITAS KARBON AKTIF CANGKANG BUAH KLUWEK

(Pangium edule) DAN CANGKANG BIJI KOPI (Coffea arabica L) TERHADAP DAYA SERAP GAS CO DAN PARTIKEL Pb DARI EMISI KENDARAAN BERMOTOR. Jurnal

Penelitian Dan Karya Ilmiah Lembaga Penelitian Universitas Trisakti, 5(1), 43–

https://doi.org/10.25105/pdk.v5i1.6425

Ruscahyani, P., Lingkungan, T., Sains, F., Teknologi, D. A. N., Islam, U., & Sunan,

N. (2020). Pemanfaatan Kulit Jagung Sebagai Bahan.

Rahayu, L. H., Purnavita, S., & Sriyana, H.

Y. (2014). Potensi Sabut dan Tempurung Kelapa sebagai Adsorben untuk meregenerasi Minyak Jelantah. Momentum, 10(1), 47–53.

Rahman Arif, A., Saleh, A., Saokani Jurusan Kimia, J., Sains dan Teknologi, F., & Alauddin Makassar, U. (2015). Adsorpsi Karbon Aktif Dari Tempurung Kluwak (Pangium edule) Terhadap Penurunan Fenol. Al-Kimia, 3(1), 34–47. https://journal3.uin- alauddin.ac.id/index.php/al- kimia/article/view/1659

Ramadhani, P., Andalas, U., Zein, R., Andalas, U., & Hevira, L. (2019). PEMANFAATAN LIMBAH PADAT PERTANIAN DAN PERIKANAN SEBAGAI BIOSORBEN UNTUK PENYERAP BERBAGAI ZAT WARNA : SUATU TINJAUAN BIOSORBEN UNTUK PENYERAP BERBAGAI ZAT WARNA : SUATU TINJAUAN UTILIZATION OF AGRICULTURAL BY-PRODUCTS AND FISHERY SOLID WASTE AS BIOSORBEN. April 2021.

Umiyasih, U., & Wina, E. (2014). Pengolahan dan nilai nutrisi limbah tanaman jagung sebagai pakan ternak ruminansia. Wartazoa, 18(3), 127–136.

Downloads

Published

2024-02-26
Abstract View: 305, pdf Download: 325