INVENTOR : Jurnal Sains dan Teknologi https://journal.unugiri.ac.id/index.php/INVENTOR <p><span class="">INVENTOR adalah jurnal sains dan teknologi yang diterbitkan dua kali dalam setahun oleh Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro.</span>&nbsp;<span class="">Jurnal meliputi makalah penelitian, studi literatur, analisis, dan pemecahan masalah dalam bidang teknik, diantaranya meliputi Teknik Informatika, Teknik Komputer, Sistem informasi, Teknik Mesin, Statistika, dan lain sebagainya.</span></p> en-US irsyano.ronaldo@gmail.com (Sunu Wahyudhi) irsyada.rahmat@gmail.com (Rahmat Irsyada, M.Pd) Wed, 28 Jun 2023 00:00:00 +0000 OJS 3.3.0.11 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 ANALISIS MESIN PERONTOK JAGUNG DUA SILINDER 220V TERHADAP BANTALAN DAN POROS PASAK https://journal.unugiri.ac.id/index.php/INVENTOR/article/view/2742 <p>Pada mesin pemipil jagung terdapat komponen poros pasak dan bantalan yang harus direncanakan, dimana poros pasak dan bantalan memiliki peran penting pada mesin perontok jagung. Untuk merencanakanya ada beberapa tahapan perhitungan yang dilakukan. Dalam Tugas Akhir ini, dirancang dan dihitung poros pasak dan bantalan pada mesin perontok jagung dua silinder 220V. yang digunakan untuk memutarsilinder perontok, perhitungan poros pasak dan bantalan pada kontruksi mesin sangan penting untuk mengurangu suatu resiko pada kontruksi mesin. Dari hasil perhitungan Berdasarkan hasil perhitungan poros ,Daya yang direncanakan 0,88 KW, Momen punter yang dihasilkan pada poros 30,6 kg/mmHasil perhitungan diameter poros yaitu 17 mm Tegangan geser yang diijinkan pada bagian poros 4,33 kg/mm<sup>2</sup> Berdasarkan hasil perhitungan pasak Tegangan geser yang diijinkan 4,07 kg/mmPanjang pasak 17 mm Gaya tangen sial pasak 3,6 Tegangan geser 0,006 kg/mm Berdasarkan hasil yang diperhitungkan bantalan / beraringMenentukan beban ekuivalen 14,715 N, Luas permukaan bantalan 1,256 mm<sup>2</sup> Tegangan yang diterima bantalan &nbsp;(N/mm)Tegangan yang diijinkan pada material bantalan 41,6 (N/mm)</p> M.Misbahul Hadi, Galih Muji Tri Sutrisno, Aprillia Dwi Ardianti Copyright (c) 2024 INVENTOR : Jurnal Sains dan Teknologi https://journal.unugiri.ac.id/index.php/INVENTOR/article/view/2742 Tue, 27 Feb 2024 00:00:00 +0000 KARAKTERISASI MORFOLOGI KARBON AKTIF KULIT JAGUNG MENGGUNAKAN SEM SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN ADSORBEN https://journal.unugiri.ac.id/index.php/INVENTOR/article/view/2731 <p>Jagung merupakan salah satu komoditas serealia yang mempunyai peran yang strategis dan berpeluang untuk dikembangkan karena perannya sebagai sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras. Kulit jagung berlimpah namun masih sedikit yang mengelola hal tersebut. kandungan yang ada dalam kulit jagung bisa digunakan menjadi adsorben. kulit jagung dimanfaatkan sebagai adsorben yang menghasilkan efisiensi penyerapan logam besi dan kapasitas adsorpsi sebesar 0,499 mg Fe/g. Kulit jagung juga di manfaatkan sebagai adsorpsi pada air limbah laundry untuk menyisihkan fosfat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh variasi ukuran ayakan 60 dan 100 mesh karbon aktif dari kulit jagung terhadap morfologi nano karbon aktif sebagai bahan bioadsorben dan mengetahui morfologi nano karbon aktif&nbsp; dan kulit jagung untuk bahan bioadsorben. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian laboratorium berupa uji karakterisasi morfologi menggunakan SEM. dari penelitian ini yang mendapatkan hasil yang bagus ialah dengan menggunakan variasi mesh 100 karena permukaan lebih berpori</p> Ahmad Sholahuddin, Pelangi Eka Yuwita, Rizka Nur Faila Copyright (c) 2024 INVENTOR : Jurnal Sains dan Teknologi https://journal.unugiri.ac.id/index.php/INVENTOR/article/view/2731 Mon, 26 Feb 2024 00:00:00 +0000 ANALISIS PENGARUH VARIASI KECEPATAN SPINDEL DAN VARIASI CAIRAN PENDINGIN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES TURNING https://journal.unugiri.ac.id/index.php/INVENTOR/article/view/2745 <p>Perkembangan teknologi industri saat ini dituntut untuk menghasilkan produk yang harus sesuai dengan standar yang diberlakukan di pasar internasional dalam jumlah yang banyak dan waktu pengerjaan yang efisien, agar dapat meningkatkan daya saing produk dalam negeri dengan produk hasil industri di negara yang lebih maju. Maka perlu dibuat produk yang berkualitas pada permukaan akhir. Berdasarkan data hasil pengujian kekasaran permukaan hasil bubut permukaan aluminium 6061 menggunakan variasi parameter kecepatan spindel yang masing – masing adalah 190 rpm, 300 rpm,460 rpm dan variasi cairan pendingin air mineral, air coolat dan dromus (perbandingan dromus dengan a ir 1 : 3) menunjukan hasil dimana nilai kekasaran permukaan rata – rata hasil uji adalah 1,19 μm sampai 2,62 μm atau termasuk dalam nilai kekasaran N6 – N7. Nilai kekasaran terkecil adalah pada variasi pengerjaan dengan kecepatan spindel 460 rpm dan cairan pendingin dromus (perbandingan dromus dengan air 1 : 3), sedangkan Nilai kekasaran terbesar adalah pada variasi pengerjaan dengan kecepatan spindel 190 rpm dan cairan pendingin air. Tingkat kekasaran permukaan rata - rata/ surface roughness average berdasarkan proses pengerjaan Face and cylindrical turning, milling and reaming untuk bahan alumunium adalah pada selang nilai kekasaran antara N5 samapi N12 dengan nilai kekasaran permukaan rata – rata adalah 0,4 μm sampai 50 μm.</p> Ahmad Siroj Shofiyullah, Togik Hidayat, Pelangi Eka Yuwita Copyright (c) 2024 INVENTOR : Jurnal Sains dan Teknologi https://journal.unugiri.ac.id/index.php/INVENTOR/article/view/2745 Wed, 28 Feb 2024 00:00:00 +0000 ANALISIS KETANGGUHAN DAN CACAT PENGELASAN TERHADAP VARIASI KUAT ARUS DAN ALUR PENGELASAN TIG PADA PADUAN AL 6061 https://journal.unugiri.ac.id/index.php/INVENTOR/article/view/2743 <p>Teknik pengelasan menjadi pilihan utama dalam bidang konstruksi di kabupaten bojonegoro.khususnya adaalah tekhnologi di bidang pengolahan logam. Teknik pengelasan TIG salah satunya diaplikasikan pada proses pengelasan rangka sepeda (<em>frame bike</em>) yang terbuat dari material jenis aluminium 6061. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa parameter penggunaan variasi kuat arus pengelasan dan alur pada proses pengelasan TIG (tungsten inert gas) penelitian ini akan dapat ditentukan besarnya parameter variasi arus pengelasan dan alur pengelasan yang ideal untuk menghasilkan hasil pengelasan yang baik dan hasil pengelasan yang bebas dari cacat pengelasan. Penelitian ini merupakan penelitian <em>experiment </em>dengan skala labolatorium. Spesimen uji berupa pelat aluminium 6061 dengan dimensi 100 mm x 50 mm x 5 mm yang dilakukan pengelasan dengan variasi pada parameter kuat arus pengelasan 60 ampere,</p> <p>80 ampere, 100 ampere dan jenis alur pengelasan lurus, zig-zag, spiral. Hasil uji cacat pengelasan dengan menggunakan dye penetrant test pada bagian weld metal dan root menunjukan cacat pengelasan yang muncul adalah jenis gas pore yang muncul pada spesimen hasil pengelasan dengan menggunakan parameter pengelasan TIG dengan kuat arus 60 amphere dan penggunaan alur pengelasan spiral dan alur lurus. Pada spesimen dengan variasi parameter pengelasan TIG dengan kuat arus 60 amphere dan penggunaan alur pengelasan spiral dan alur lurus berdasarkan accepted criteria cacat pengelasan dinilai rejected. Cacat pengelasan berupa gas pore disebabkan karena kuat arus pengelasan yang digunakan dan adanya kontaminasi material saat proses pengelasan. Data hasil uji ketangguhan (<em>impact charpy</em>) pengelasan TIG aluminium 6061 dengan dengan variasi pada parameter kuat arus masing - masing 60 amphere,</p> <p>80 amphere 100 amphere dan parameter alur pengelasan spiral, lurus dan zig zag, secara keseluruhan menunjukan hasil dimana nilai ketangguhan terbesar dihasilkan pada spesimen dengan variasi parameter pengelasan kuat arus 100 amphere dan alur pengelasan zig zag yaitu dengan harga impact rata-rata sebesar 1,081 Joule/mm2 dan tenaga yang diserap sebesar 70,053 Joule. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa terjsadi reject pada 60 Amphere dan penggunaan alur spiral dan lurus. Pada uji Impact Carpry memiliki nilai ketangguahn paling tinggi pada variasi kuat arus 100 amprere dan alur pengelasan zig-zag.</p> Mustofa, Togik Hidayat, Pelangi Eka Yuwita Copyright (c) 2024 INVENTOR : Jurnal Sains dan Teknologi https://journal.unugiri.ac.id/index.php/INVENTOR/article/view/2743 Wed, 28 Feb 2024 00:00:00 +0000 ANALISIS KEKERASAN DAN CACAT PENGELASAN TERHADAP VARIASI ARUS DAN KECEPATAN PENGELASAN TUNGSTEN INERT PADA MATERIAL BAJA SS 400 https://journal.unugiri.ac.id/index.php/INVENTOR/article/view/2732 <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p>Perkembangan industri permesinan, pertambangan dan pengelasan Perkembangan Kabupaten Bojonegoro tidak terlepas dari kontribusi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diterapkan dalam setiap proses industri saat ini. Penelitian ini menggunakan pengelasan TIG dengan material baja SS 400 dengan cara penyambungan menggunakan proses pengelasan TIG pada material Baja SS 400. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh intensitas arus pengelasan dan kecepatan pengelasan 65, 70 dan 75 amp terhadap cacat dan kekerasan las TIG pada material baja SS 400. Penelitian ini merupakan experiment dengan dimensi 100 mm x 50 mm x 3 mm dimana &nbsp;pengelasan dilakukan dengan variasi arus pengelasan 65 ampere, 70 ampere, 75 ampere dan kecepatan pengelasan 1,2 mm/s, 1,8 mm/s. dengan pengelasan&nbsp; &nbsp;arus 75 amphere dan kecepatan pengelasan 1,8 mm/s yaitu sebesar 65,11 HRB, pada daerah HAZ bahwa nilai kekerasan tertinggi terdapat adalah pada variasi parameter pengelasan dengan kuat arus 75 amphere dan kecepatan pengelasan 1,8 mm/s yaitu sebesar 60,96 HRB, pada daerah <em>weld metal</em> bahwa nilai kekerasan tertinggi adalah pengelasan dengan kuat arus 75 amphere dan kecepatan pengelasan 1,8 mm/s yaitu sebesar 58,63 HRB.</p> Abdul Kamet, Agus Sulistiawan, Aprillia Dwi Ardianti Copyright (c) 2024 INVENTOR : Jurnal Sains dan Teknologi https://journal.unugiri.ac.id/index.php/INVENTOR/article/view/2732 Mon, 26 Feb 2024 00:00:00 +0000 ANALISA PENGARUH VARIASI SUDUT PENGAPIAN 9̊, 11̊, 12̊ TERHADAP PERFORMA MOTOR HONDA TIPE GL 200 https://journal.unugiri.ac.id/index.php/INVENTOR/article/view/2746 <p>Untuk menindaklanjuti performa motor yang kurang optimal maka dilakukan modifikasi sudut pengapian. Cara yang paling mudah dan efektif adalah megubah pick-up sensor. yaitu memajukan serta memundurkan tonjolan pada derajat pengapian (magnet), Pada kemajuan IPTEK pada saat ini motor tipe GL 200 masih di gandrungi oleh beberapa pemuda. Oleh karena itulah perlu dilakukan penelitian perihal perubahan performa kendaraan derajat pengapian standar dan perubahan derajat pengapian yang telah di rubah pada sepeda motor, yang kemudian diperoleh perbedaan daya, torsi. Penelitian ini menggunakan <em>Dyno Test</em> untuk mengetahui akselerasi pada kendaraan peelitian menunjukkan bahwa penggunaan variasi sudut pengapian memberikan peningkatan daya, dan torsi mesin yang optimal. dan hasil dari merubah variasi sudut pengapian 9̊, 11̊, dan 12̊ yakni pada sudut 11̊ lah yang efektif jika di pakai karena pada sudut 11̊ daya naik sebesar 21% dan torsi naik sebesar 12,5%. dan AVR tidak banyak berubah karena tidak merubah pengaturan karburator apapun setelah dilaksanakan dyno test untuk mengetauhi hasil performa dari variasi sudut pengapian 9̊, 11̊, dan 12̊, sudut 11 lah yang di rekomendasikan untuk di gunakan.</p> Arya Agus Saputro, Rizka Nur Faila, Aprillia Dwi Ardianti Copyright (c) 2024 INVENTOR : Jurnal Sains dan Teknologi https://journal.unugiri.ac.id/index.php/INVENTOR/article/view/2746 Wed, 28 Feb 2024 00:00:00 +0000 KARAKTERISASI GUGUS FUNGSI PADA KARBON AKTIF KULIT JAGUNG MENGGUNAKAN UJI FOURIER TRANSFORM INFRARED SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN ADSORBEN https://journal.unugiri.ac.id/index.php/INVENTOR/article/view/2729 <p>Kulit jagung diketahui dapat memisahkan zat ataupun senyawa kimia organik dan anorganik pada air dengan mengkonversikan kulit jagung sebagai karbon aktif sebagai bahan dasar pembuatan adsorben atau padatan. Adapun kandungan serat selusosa yang tinggi dimiliki oleh kulit jagung dan berkomposisi kimia 44,08% selulosa; 5,08% abu; 4,67% alkohol-sikloheksana; dan 15% lignin. Dalam proses pembuatan karbon aktif dari kulit jagung ada dua proses yang harus dilakukan, meliputi proses karbonasi dan aktivasi. Kulit jagung yang telah melalui proses karbonasi dihaluskan dan dilakukan pengayakan menggunakan ayakan 60 <em>mesh </em>dan 100 <em>mesh</em>, kemudian serbuk karbon dilakukan aktivasi dengan menambahkan 80 ml HCL dan 40 ml NH4OH selanjutnya dilakukan proses pencucian dengan aquades dan di <em>drying </em>dengan suhu 100<sup>o</sup>C dan 110<sup>o</sup>C. Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat FTIR atau biasa dikenal dengan spektrofometer <em>infrared </em>dan dianalisa hasil dari pengujiannya. Hasil uji FTIR menandakan bahwa sampel adsorben tersebut mempunyai senyawa gugus fungsi bahwasanya terdapat adanya gugus C-H, C=C aromatik, C-H bend, serta gugus C-O karbonil dipakai untuk mengikat adsorbat. Dari hasil dari penelitian terdapat adanya pengaruh dalam variasi ukuran 60 dan 100 <em>mesh </em>terhadap karaktersitik gugus fungsinya. Dapat dilihat dari beberapa area ikatan pada grafik, akan tetapi puncak tertingginya terdapat pada bilangan gelombang yang sama 1598.99 dan mengindikasikan gugus C=C aromantik. Hasil dari pengujian kedua adsorben tersebut menunjukkan sebuah perbedaan pada grafik, untuk adsorben ukuran 60 <em>mesh </em>memiliki puncak grafik yang lebih rendah, sedangkan pada adsorben ukuran 100 <em>mesh </em>memiliki puncak yang lebih tinggi yang mengakibatkan terbentuknya beberapa gugus fungsi</p> Dwi Ageng Hartanto, Pelangi Eka Yuwita, Rizka Nur Faila Copyright (c) 2024 INVENTOR : Jurnal Sains dan Teknologi https://journal.unugiri.ac.id/index.php/INVENTOR/article/view/2729 Mon, 26 Feb 2024 00:00:00 +0000 INOVASI PENGGERAK MESIN PENGHANCUR KOTORAN KAMBING MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK 2020V https://journal.unugiri.ac.id/index.php/INVENTOR/article/view/2744 <p>Kotoran kambing merupakan limbah organik yang berasal dari sisa hasil proses pencernaan makanan kambing, kotoran kambing ini berbeda dengan kotoran sapi atau hewan lainya, kotoran kambing memiliki tekstur yang keras sehingga jika di manfaatkan sebagai pupuk tanaman dengan cara pemanfaatnya ditaburkan secara langsung, hasilnya kurang efektif serta membutuhkan waktu yang lama agar pupuk kandang tersebut bisa terurai. Rancang bangun merupakan kegiatan menerjemahkan hasil analisa ke dalam bentuk paket perangkat lunak kemudian menciptakan sistem tersebut atau memperbaiki sistem yang sudah ada. Alat penghancur ini sendiri merupakan perkembangan alat pertanian yang tidak lepas dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tsalah satunya dalam bidang teknik. Teknologi ilmu pengetahuan dalam bidang teknik dalam perancangan alat penghancur kotoran kambing meliputi teknologi pengolahan, alat penunjang dan penggunaan bahan untuk penunjang dalam bidang pertanian. Perhitungan kapasitas mesin penghancur kotoran kambing menggunakan motor listrik 220V dalam 3 kali percobaan penggilingan dengan acuan waktu, Hasil dari perhitungan kapasitas alat penghancur kotoran diperoleh 0,98 <em>Kg/menit </em>kemudian di konversikan dari satuan menit ke jam adalah 58,8 <em>Kg/jam.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> Anang Wahyu Nur Rochman, Galih Muji T, Rizka Nur Faila Copyright (c) 2024 INVENTOR : Jurnal Sains dan Teknologi https://journal.unugiri.ac.id/index.php/INVENTOR/article/view/2744 Wed, 28 Feb 2024 00:00:00 +0000