https://journal.unugiri.ac.id/index.php/an-nas/issue/feedAn-Nas2025-10-16T00:36:53+00:00Miftahul Mufidmiftahul.mufid@gmail.comOpen Journal Systems<p><strong>AN-NAS : Jurnal Humaniora </strong>terbit dua kali setahun, bulan Maret dan bulan September. An-Nas diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Adab Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri pada bulan September 2016. Jurnal ini memuat kajian-kajian Humaniora yang meliputi <strong>sastra, kebudayaan, dan bahasa</strong>.<br />P-ISSN: <a title="ISSN Cetak" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1487754811">2549-676X (media cetak)</a> <br />E-ISSN: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1501810699">2597-7822 (media online) </a><br />Jurnal ini bisa diakses secara terbuka yang berarti bahwa semua konten yang tersedia bebas diakses tanpa biaya, baik kepada pengguna atau pada lembaganya. Pengguna yang diizinkan untuk membaca, mendownload, menyalin, mendistribusikan, mencetak, mencari, atau mensitasi ke teks lengkap dari artikel tidak harus meminta izin terlebih dahulu dari penerbit atau penulis.</p> <div class="description"> <div id="content"> <div id="journalDescription"> <table> <tbody> <tr> <td align="left"><img src="http://ejournal.sunan-giri.ac.id/public/site/images/mfikri1/icon-tool-title-escrow-order-88872ca7e44be5c6266c5b9256fed728e3f6745277f478b8d86a6d69e73fca18.png" alt="" width="18" height="18" />Jurnal title </td> <td>: </td> <td><strong>AN-NAS : Jurnal Humaniora</strong></td> </tr> <tr> <td align="left"><img src="http://ejournal.sunan-giri.ac.id/public/site/images/mfikri1/icon-graph.png" alt="" width="20" height="18" />Frequency</td> <td>:</td> <td><strong>2 issues per year (Maret & September)</strong></td> </tr> <tr> <td align="left"><img src="http://ejournal.sunan-giri.ac.id/public/site/images/mfikri1/icon-doi.png" alt="" width="18" height="18" />DOI</td> <td>:</td> <td><strong><a href="https://doi.org/10.32665/annas.v8i1">https://doi.org/10.32665/annas.v8i1</a></strong></td> </tr> <tr> <td align="left"><img src="http://ejournal.sunan-giri.ac.id/public/site/images/mfikri1/abt-icon.png" alt="" width="18" height="16" />PISSN</td> <td>:</td> <td><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1487754811" target="_blank" rel="noopener">2549-676X</a></td> </tr> <tr> <td align="left"><img src="http://ejournal.sunan-giri.ac.id/public/site/images/mfikri1/abt-icon.png" alt="" width="18" height="16" />EISSN</td> <td>:</td> <td><strong><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1501810699" target="_blank" rel="noopener">2597-7822</a></strong></td> </tr> <tr> <td align="left"><strong><img src="http://ejournal.sunan-giri.ac.id/public/site/images/midya/author1.png" /></strong>EIC</td> <td>:</td> <td>Miftahul Mufid</td> </tr> <tr> <td align="left"><strong><img src="http://ejournal.sunan-giri.ac.id/public/site/images/mfikri1/institusi.jpg" alt="" width="18" height="18" /> </strong>Publisher </td> <td>:</td> <td><a href="http://unugiri.ac.id/" target="_blank" rel="noopener"><strong>Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri, East Java, Indonesia</strong></a></td> </tr> </tbody> </table> </div> </div> </div>https://journal.unugiri.ac.id/index.php/an-nas/article/view/4491التحديات في دمج تعلم اللغة العربية باستخدام منصة يوتوب2025-10-14T08:06:20+00:00muhammad_ainul_yaqin ma'sumyaqin8158@gmail.comKamal Yusufkamalyusufuinsa@uinsa.ac.id<p><em>This study aims to analyze the philosophical challenges arising from the use of YouTube as a medium for teaching the Arabic language, focusing on the ontological, epistemological, and axiological dimensions. A qualitative descriptive method was employed, utilizing data collection tools such as semi-structured interviews with five teachers and participant observation within classroom settings. The findings reveal that ontologically, YouTube expands the learning space but reduces the intensity of interaction between teacher and student. Epistemologically, the platform accelerates the transmission of knowledge through visual means, although this may result in a superficial understanding and weakened comprehension. Axiologically, core values inherent in religious school environments such as respect, discipline, and patience—may erode in the absence of effective educational supervision. The study concludes that integrating digital media into religious education requires philosophical awareness to balance technological innovation with the preservation of traditional educational values. There is a growing need for pedagogical strategies that harmoniously integrate the benefits of modern technology with the rich educational heritage of religious schools.</em></p>2025-09-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 muhammad_ainul_yaqin ma'sum, Kamal Yusufhttps://journal.unugiri.ac.id/index.php/an-nas/article/view/4797KEADILAN DAN USAHA DALAM PUISI “AL-‘ADL WA AL-KASB” KARYA ABDURRAHMAN AS-SYUKRI: PENDEKATAN SOSIOLOGI KARYA SASTRA WELLEK & WERREN2025-10-16T00:36:53+00:00Muhammad Fadlan Hidayatfadlanm473@gmail.com<p>Penelitian ini berangkat dari masalah adanya ketidakadilan, kesadaran, dan nilai usaha yang diekspresikan melalui puisi “Al-‘Adl Wa Al-Kasb” karya Abdurrahman as-Syukri. Penyair seakan-akan ingin memberikan nilai moral dan ekpresi simbolisme terhadap realita yang terjadi di masyarakat. Berangkat dari masalah ini, peneliti bertujuan untuk mengungkapkan ketidakadilan, kesadaran, nilai usaha, nilai moral, dan ekspresi simbolisme yang terdapat di dalam puisi Abdurrahman as-Syukri menggunakan pendekatan sosiologi karya sastra Wellek & Werren. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggambarkan, menginterpretasikan, dan memahami makna yang terkandung dalam puisi “Al-‘Adl Wa Al-Kasb”. Data dikumpulkan menggunakan metode studi pustaka (library research) yaitu dengan mencari dan mengumpulkan data terkait dengan puisi, konteks sosial, dan teori yang relevan melalui sumber-sumber pustaka seperti artikel, jurnal, dan penelitian sebelumnya yang memiliki keserupaan. Hasil temuan dalam penelitian ini yaitu: 1) Puisi ini merepresentasikan realitas ketimpangan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, khususnya dalam penegakan keadilan dan penghargaan atas usaha, 2) Dari sisi tujuan sosial dan moral, puisi ini menyerukan pentingnya kesadaran kolektif untuk menghargai perjuangan dan ketulusan, dan 3) Simbolisme yang digunakan menunjukkan nilai-nilai luhur seperti kebebasan, perjuangan, dan harapan, yang justru dihantam oleh sistem yang menindas.</p>2025-09-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Muhammad Fadlan Hidayathttps://journal.unugiri.ac.id/index.php/an-nas/article/view/4876MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM BAHASA ARAB DI MADRASAH: TINJAUAN SISTEMATIS PENDEKATAN, TEORI, DAN TEMUAN EMPIRIS2025-10-14T08:05:40+00:00Astoya Saimulanisaimulaniastoya@gmail.comAgus PahrudinAgusahrudin@gmail.comErlinaerlina@gmail.com<p><strong><em>Abstrak</em></strong><em>: </em><em>Pengembangan kurikulum Bahasa Arab di madrasah memiliki urgensi tinggi mengingat perannya sebagai bahasa utama dalam memahami ajaran Islam, namun masih menghadapi berbagai kendala dalam hal efektivitas pembelajaran, integrasi nilai-nilai keislaman, serta relevansi dengan kebutuhan zaman. Artikel ini bertujuan untuk menyusun tinjauan sistematis terhadap berbagai pendekatan, teori, dan model pengembangan kurikulum Bahasa Arab di madrasah, dengan menganalisis kekuatan dan kelemahan masing-masing model serta menawarkan rekomendasi pengembangan yang holistik dan kontekstual. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berbasis studi pustaka terhadap berbagai sumber ilmiah terkini, dengan kriteria inklusi mencakup publikasi lima tahun terakhir yang relevan secara empiris maupun teoritis. Hasil kajian menunjukkan bahwa model integratif (kurikulum nasional-pesantren), pendekatan nadhariyyah al-wihdah, multiliterasi berbasis kearifan lokal, hingga pendekatan berbasis teknologi dan ACTFL telah diterapkan dengan hasil bervariasi. Keberhasilan pengembangan kurikulum sangat ditentukan oleh keterlibatan guru, relevansi konteks lokal, serta kesiapan infrastruktur digital. Meski terdapat berbagai inovasi, ditemukan pula tantangan berupa ketidaksiapan guru, keterbatasan sarana, dan kesenjangan antara idealisme kurikulum dan praktik lapangan. Dengan menyintesis temuan-temuan tersebut, artikel ini merekomendasikan model pengembangan kurikulum Bahasa Arab yang adaptif secara digital, berbasis nilai spiritual, dan relevan dengan dinamika sosial budaya madrasah masa kini.</em></p>2025-09-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Astoya Saimulani, Agus Pahrudin, Erlinahttps://journal.unugiri.ac.id/index.php/an-nas/article/view/4983KESANTUNAN BERBAHASA WARGANET DALAM KOMENTAR AKUN INSTAGRAM @PSSI: TINJAUAN PRAGMATIK 2025-10-14T08:05:14+00:00budi hartonoamirbudihartono@gmail.comMasnita Massagunimasnitauncp.plp@gmai.com<p><em>Social media has become a dynamic space for public discourse, including in Indonesia. Instagram, particularly official accounts such as @PSSI, is often used by netizens to express opinions, criticism, and support related to national football issues. This phenomenon reflects the complexity of digital communication, which is rich in social values and linguistic politeness. This study aims to identify the forms of linguistic politeness employed by netizens in the comment section of the official Instagram account @PSSI. The research adopts a pragmatic approach, referring to Leech’s politeness maxims, which include the maxims of tact, generosity, approbation, modesty, agreement, and sympathy. This qualitative descriptive study utilizes documentation and note-taking techniques on relevant user comments collected between February and June 2025. The analysis reveals that netizens continue to apply various politeness maxims in conveying criticism, support, and expressions of solidarity in a respectful manner. These comments demonstrate ethical communication strategies, including motivation, advice, sympathy, and collective appeals. The findings affirm that the digital space, despite its vulnerability to negative speech, can serve as a platform for constructive and civil expression. This research contributes to the development of pragmatic studies and offers practical insights for public institutions in managing social media communication.</em></p>2025-09-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 budi hartono, Masnita Massagunihttps://journal.unugiri.ac.id/index.php/an-nas/article/view/4991ANALYSIS OF STUDENTS' DIFFICULTIES FOR ENGLISH SUBJECT IN THE ISLAMIC EDUCATION DEPARTMENT AT STIT AQIDAH USYMUNI SUMENEP 2025-10-14T07:54:45+00:00Moh. Zainol Kamalzainol_kamal@stitasumenep.ac.idEdyantomaskina32@gmail.comAlbadribadriabladri@gmail.com<p><em>This study aims to identify the difficulties of PAI study program students in studying English courses. This study employed a qualitative approach with a descriptive method, aiming to describe and analyze in depth the difficulties faced by students in taking English courses. The sampling technique used was purposive sampling, which involves selecting informants based on specific criteria, such as semester level and English learning experience. Data collection was carried out through observation, semi-structured interviews, and documentation. It can be concluded that students of the Islamic Education Department Study Program at STIT Aqidah Usymuni Sumenep face various difficulties in taking English courses. These difficulties include aspects of basic language skills, namely listening, speaking, reading, and writing, with the main obstacles being limited vocabulary, lack of understanding of grammar, and low self-confidence in communicating orally. The factors causing these difficulties come from internal aspects such as low motivation, minimal background in previous English language learning, and learning anxiety, as well as from external factors such as less varied teaching methods, limited learning media, and lack of language practice environments.</em></p>2025-09-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Moh. Zainol Kamal, Edyanto, Albadrihttps://journal.unugiri.ac.id/index.php/an-nas/article/view/4948PEMANFAATAN KARYA SASTRA LOMBOK DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS LMS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN BUDAYA DAN SASTRA DAERAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN2025-10-14T08:04:57+00:00SYAHRONIronysyah27@gmail.comSarwadialfarabiadi@gmail.com<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pembelajaran berbasis Learning Management System (LMS) dalam meningkatkan pemahaman budaya dan minat baca sastra daerah Lombok di kalangan siswa SMK. Menggunakan pendekatan mixed-methods explanatory sequential design (Creswell & Clark, 2018), penelitian ini menggabungkan eksperimen kuasi dengan non-equivalent control group (melibatkan 60 siswa SMK) dan analisis kualitatif melalui wawancara mendalam dengan guru serta pemeriksaan log LMS. Hasil kuantitatif menunjukkan peningkatan signifikan pemahaman budaya pada kelompok eksperimen (M=82.1, SD=6.7) dibanding kelompok kontrol (M=65.3, SD=8.2) dengan efek besar (*d*=1.82, *p*<0.001). Minat baca sastra daerah juga meningkat dari 2.8 (pretest) menjadi 4.1 (posttest) pada skala Likert (*p*<0.001), dengan korelasi kuat antara penggunaan LMS dan minat baca (*r*=0.76, *p*=0.002). Analisis kualitatif mengungkap tiga temuan utama: (1) LMS memfasilitasi pembelajaran multimodal (72% siswa mengakses materi audiovisual dalam 24 jam); (2) Tantangan implementasi meliputi keterbatasan bandwidth (40% gangguan sesi) dan literasi digital guru (hanya 40% mampu menggunakan fitur interaktif); (3) Strategi adaptasi kreatif seperti distribusi via USB dan kolaborasi dengan seniman lokal terbukti efektif. Temuan ini memperkuat teori TPACK (Mishra & Koehler, 2006) dan self-determination (Ryan & Deci, 2017), sekaligus menyoroti two-layer digital divide (infrastruktur dan kompetensi) di daerah pedesaan.</em></p>2025-09-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 SYAHRONI, Sarwadihttps://journal.unugiri.ac.id/index.php/an-nas/article/view/5519REPRODUKSI BUDAYA PADA SANGGAR SENI PINCUK DALAM PELESTARIAN TARI TRADISIONAL DI SURAKARTA2025-09-26T07:40:02+00:00Yuanita Dwi Hapsariyuanitadwihapsari@fisip.unsri.ac.idGhina Reftantiaghinareftantia@fisip.unsri.ac.idVerbena Ayuningsih Purbasariverbenaayuningsihpurbasari@iainponorogo.ac.idDeni Aries Kurniawandeniarieskurniawan@fisip.unsri.ac.idAhmad Wildan Habibiwildanhabibi@ulm.ac.id<p> </p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam peran Sanggar Seni Pincuk dalam pelestarian tari tradisional Surakarta melalui perspektif teori reproduksi budaya Pierre Bourdieu. Sebagai salah satu pusat pembelajaran dan pengembangan seni tari tradisional, sanggar ini memainkan peranan strategis dalam mentransmisikan keterampilan teknis, pengetahuan sejarah, nilai-nilai budaya, dan makna simbolik yang terkandung dalam tradisi tari kepada generasi muda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data diperoleh melalui observasi partisipatif terhadap proses pembelajaran, wawancara mendalam dengan pengajar, siswa, serta tokoh masyarakat, dan analisis dokumen terkait sejarah serta aktivitas sanggar. Analisis data dilakukan secara tematik dengan memanfaatkan konsep habitus, ranah (field), dan modal (capital) dari Bourdieu untuk mengidentifikasi mekanisme pewarisan dan reproduksi budaya. Hasil penelitian mengungkap bahwa proses reproduksi budaya di Sanggar Seni Pincuk berlangsung melalui pembiasaan yang konsisten, latihan intensif, penanaman disiplin seni, serta keterlibatan aktif dalam pementasan di tingkat lokal hingga nasional. Modal budaya terwujud dalam keterampilan teknis dan pengetahuan tradisi, modal sosial terbentuk melalui jejaring antar seniman dan komunitas seni, sedangkan modal simbolik muncul melalui pengakuan prestasi sanggar. Habitus yang dihasilkan tidak hanya menginternalisasi teknik tari, tetapi juga membentuk identitas kultural yang kuat. Temuan ini menegaskan pentingnya dukungan lintas pihak dan strategi adaptif dalam pelestarian tari tradisional tanpa menghilangkan esensi budayanya.</p>2025-10-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Yuanita Hapsari, Ghina Reftantia, Verbena Ayuningsih Purbasari, Deni Aries Kurniawan, Ahmad Wildan Habibihttps://journal.unugiri.ac.id/index.php/an-nas/article/view/5645SARUNG SEBAGAI SIMBOL IDENTITAS SANTRI: KAJIAN SEMANTIK DI MA’HAD BAITUL ARQOM AL ISLAMI2025-10-14T08:00:45+00:00NENENG FARIDA RAHMAHnfaridarahmah@gmail.com<p><em>This study aims to examine the symbolic meaning of the sarong as a representation of santri identity at Ma’had Baitul Arqom Al Islami through a semantic approach. The sarong is understood not merely as traditional clothing, but as a cultural sign embedded with rich cultural, religious, and social meanings within pesantren life. Using the library research method, this study explores literature related to semantic theory, cultural symbols, and the construction of santri identity. The analysis shows that denotatively, the sarong functions as a piece of cloth to cover the body. However, connotatively, the sarong represents values of simplicity, equality, obedience, and Islamic piety—core principles in the life of a santri. The sarong also plays a crucial role in constructing collective identity within the pesantren, reinforcing the continuity of local values rooted in the Islamic tradition of the Nusantara. Thus, the meaning of the sarong reflects the integration between cultural expression and character formation within the traditional Islamic education system.</em></p>2025-10-04T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 NENENG FARIDA RAHMAHhttps://journal.unugiri.ac.id/index.php/an-nas/article/view/5487TELAAH SIMBOLIK POLA METRUM BAHR TAWIL DALAM SYAIR-SYAIR “ALALA” KARYA IMAM AL-ZARNUJI: PENDEKATAN SEMIOTIKA RIFFATERRE 2025-10-14T08:00:06+00:00Masna Hikmawatimasna.hikmawati@uinsa.ac.idChoiril Ulfi ulfi0925244@gmail.comZiya'uddinziyauddin0021@gmail.com<p><strong><em>:</em></strong><em> This study aims to examine the metrical pattern of <strong>Bahr Ṭawīl</strong> in the ‘Alāla poems by Imam Al-Zarnuji through the lens of Michael Riffaterre’s semiotic approach. <strong>Bahr Ṭawīl</strong> is known as one of the oldest meters widely used in the classical Arabic poetic tradition. Beyond serving as a rhythmic element, this metrical pattern also carries symbolic meanings closely related to moral and religious messages. The research employs a descriptive qualitative method with philological and semiotic approaches, encompassing text collection, identification of metrical patterns, and symbolic analysis of the rhythmic structure and the hidden messages within the poems. The findings reveal that the use of<strong> Bahr Ṭawīl</strong> in ‘Alāla is not merely an adherence to the rules of ʿarūḍ, but also embodies symbols of scholarly values, monotheism, and moral reinforcement for the santri (Islamic boarding school students). This metrical pattern functions as a semiotic medium connecting the text, the poet, and the audience, where the hidden meaning (hypogram) is manifested through the selection of specific wazan and rhythmic repetition. These results affirm that <strong>Bahr Ṭawīl</strong> in Al-‘Alāla serves not only as an aesthetic element but also as a symbolic means of conveying the educational values of the pesantren tradition</em>.</p>2025-10-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Masna Hikmawati, Choiril Ulfi , Ziya'uddin