FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains https://journal.unugiri.ac.id/index.php/faskes <p><strong>Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh</strong> <br />Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, segala puji kami panjatkan ke hadirat Allah SWT segala Rahmat dan Inayah-Nya. </p> <p><strong><a title="E-ISSN 2987-9841" href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2987-9841" target="_blank" rel="noopener">ISSN 2987-9841(Online)</a> <a title="P-ISSN" href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/3025-1508" target="_blank" rel="noopener">ISSN 3025-1508(Prrint)</a></strong></p> <p><strong>FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains </strong>Prodi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri yang terdiri dari berbagai hasil pemikiran, pengkajian dan penelitian dibidang ilmu farmasi, kesehatan, dan sains terbit dua kali setahun pada Bulan Juli dan November. </p> <p>Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri merupakan salah satu perguruan tinggi yang memiliki kewajiban untuk menerbitkan jurnal sebagai media publikasi ilmiah dikalangan akademisi yang dihasilkan berdasarkan penelitian literer, maupun lapangan merasa perlu menyumbangkan ide, gagasan, pemikiran dalam bentuk tulisan untuk meningkatkan mutu keilmuan yang disebarluaskan kepada para akademisi khususnya dan masyarakat pada umumnya.</p> <p>1. Farmasi Klinis<br />2. Kimia Farmasi<br />3. Farmasi &amp; Farmasi Komunitas<br />5. Biologi Farmasi<br />6. Kesehatan<br />7. Sains dan, ilmu pengetahuan lain yang relevan.</p> Program Studi Farmasi en-US FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains 3025-1508 Studi Molecular Docking Senyawa Ircinianin Terhadap Reseptor Sodium-Glukose Co-Transporter 2 (SGLT-2) https://journal.unugiri.ac.id/index.php/faskes/article/view/3514 <table width="595"> <tbody> <tr> <td width="444"> <p><strong>Latar Belakang:</strong> Sodium-glucose cotransporter 2 (SGLT-2) merupakan target potensial dalam pengobatan diabetes tipe 2, dengan inhibitor SGLT-2 yang bekerja menghambat reabsorpsi glukosa di ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi ircinianin, senyawa alami yang diisolasi dari spons Ircinia sp., sebagai inhibitor SGLT-2 menggunakan pendekatan molecular docking. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi antara ircinianin dan protein SGLT-2 serta mengevaluasi potensi penghambatan ircinianin terhadap reseptor SGLT-2. <strong>Metode:</strong> Metode yang digunakan adalah molecular docking dengan perangkat lunak AutoDock4. Prosedur dilakukan dengan docking ligan pada situs aktif SGLT-2. Ligan didocking dengan 100 iterasi untuk memperoleh konformasi ikatan yang optimal. Interaksi dianalisis berdasarkan energi ikatan dan visualisasi dilakukan menggunakan Discovery Studio. <strong>Hasil: </strong>Ircinianin menunjukkan energi ikatan sebesar -10,76 kcal/mol, sedikit lebih tinggi dibandingkan native ligand (-11,46 kcal/mol). Ircinianin membentuk dua ikatan hidrogen dengan residu PHE:98 dan TRP:291. <strong>Kesimpulan dan Saran: </strong>Ircinianin memiliki potensi sebagai inhibitor SGLT-2, meskipun ikatan hidrogennya lebih sedikit dibandingkan ligan asli. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi potensi terapeutik ircinianin dalam pengobatan diabetes tipe 2.</p> </td> </tr> </tbody> </table> dwi syah fitra ramadhan Ratnasari Dewi Ismail Ibrahim Dwi Rachmawati Daswi Nurisyah Nurisyah Asyhari Asyikin Tajuddin Abdullah Copyright (c) 2024 FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-30 2024-11-30 2 2 1 7 10.32665/faskes.v2i2.3514 Formulasi Sediaan Blush On dari Ekstrak Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) https://journal.unugiri.ac.id/index.php/faskes/article/view/3467 <p><strong>Latar Belakang:</strong> Antosianin merupakan salah satu kandungan senyawa kimia yang terdapat didalam bunga kembang sepatu dan berperan penting dalam memberikan warna. Serbuk bunga kembang sepatu ini dapat digunakan sebagai pewarna alami dalam sediaan <em>blush on cream</em> perona pipi. <strong>Tujuan :</strong> Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui formulasi serbuk bunga kembang sepatu bisa menjadi sedian blush on cream. yang digunakan pada formulasi sediaan <em>blush on cream</em> perona pipi. <strong>Metode :</strong> Metode penelitian yang dilakukan secara eksperimental yang meliputi pembuatan serbuk, formulasi sediaan menggunakan serbuk bunga kembang sepatu dengan konsentrasi 5%, 10% dan 20%. Pemeriksaan mutu fisik sediaan seperti uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji Viskositas, uji daya sebar, uji daya lekat, uji iritasi, terhadap sediaan. <strong>Hasil:</strong> Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan <em>blush on cream</em> perona pipi dengan konsentrasi 5% dan 10% berwarna pink muda dan konsentrasi 20% berwarna merah tua. Semakin bertambah konsentrasi serbuk bunga kembang sepatu yang digunakan dalam formula maka semakin bertambah pekat warna sediaan blush on cream perona pipi yang dihasilkan. Sediaan blush on cream perona pipi yang paling disukai adalah konsentrasi 10% dan 20%. <strong>Kesimpulan</strong><strong>:</strong> serbuk bunga kembang sepatu merah dapat diformulasikan dalam bentuk sedian blush on cream.</p> Delladari Mayefis Anisa Febriana Habibie Deswilyaz Ghiffari Rury Trisa Utami Copyright (c) 2024 FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-30 2024-11-30 2 2 8 19 10.32665/faskes.v2i2.3467 Pembuatan Sabun Padat Dengan Ekstrak Daun Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) Sebagai Antioksidan https://journal.unugiri.ac.id/index.php/faskes/article/view/3453 <p><strong>Latar belakang:</strong> Karamunting termasuk tumbuhan berbunga family <em>Myrtaceae</em> memiliki senyawa metabolit sekunder seperti saponin, tanin, triterponoit, steroid, dan flavonoid yang bersifat antimikroba dan antioksidan. Kemampuannya sebagai antioksidan dimanfaatkan sebagai bahan aktif pada sabun padat. <strong>Tujuan: </strong>untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak daun karamunting terhadap karakteristik pada produk sabun padat yang dihasilkan.<strong> Metode: </strong>Pembuatan produk sabun padat dilakukan dengan penambahan berbagai variasi volume dari ekstrak daun karamunting sebanyak 2 sampai 10 mL (interval 2). Produk sabun padat dianalisis berdasarkan uji organoleptik, nilai pH, kesetabilan busa, asam lemak bebas, kadar air, alkali bebas, dan antioksidan. Penambahan ekstrak daun karamunting berpengaruh terhadap karakteristik sabun padat meliputi sifat fisik, sifat kimia dan aktivitas antioksidan. <strong>Hasil:</strong> Hasil terbaik pada penambahan 10 mL ekstrak daun karamunting diperoleh sabun padat berwarna coklat tua, aroma khas daun karamunting, tekstur padat halus dengan nilai pH 9,7, kestabilan busa 95,45 %, kadar air 3,03%, kadar asam lemak bebas 1,13 %, kadar alkali bebas 0,05 % dan nilai IC<sub>50</sub> 61,232 mg/L. <strong>Simpulan dan saran:</strong> Penambahan ekstrak daun karamunting berpengaruh terhadap karakteristik pada produk sabun padat yang dihasilkan. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan minyak yang berbeda dengan menambahkan ekstrak daun karamunting yang memiliki kandungan antioksidan</p> Elis Diana Ulfa Neni Yuli Sentyasari Copyright (c) 2024 FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-30 2024-11-30 2 2 20 35 10.32665/faskes.v2i2.3453 Penggunaan Obat Rasional Secara Syariah dalam Swamedikasi pada Pasien Apotek Karunia Sehat Baru https://journal.unugiri.ac.id/index.php/faskes/article/view/2974 <p><strong>Latar Belakang: </strong>Di Negara berkembang, langkah pertama yang biasanya dilakukan ketika seseorang merasa tidak enak badan adalah mencoba mengobati dirinya sendiri, yang disebut swamedikasi. Sebagai umat islam dalam penggunaan obat-obatan perlu dilakukan peningkatan kualitas kesehatan tidak hanya sekedar menjamin kemanan obat, mutu, dan khasiat melainkan harus memperhatikan penggunaan obat-obat an tersebut secara syariah. Setiap muslim dalam menggunakan obat harus memperhatikan kehalalan obat. Dijelaskan dalam Al-Quran Surat Al Baqarah ayat 168 bahwa dalam pemilihan makanan dan minuman, tidak hanya dianggap apa yang halal atau baik, tetapi harus halal thayiban. <strong>Tujuan</strong>: tujuan dilakukan penelitian untuk menganalisis pengetahuan masyarakat penggunaan obat rasional dalam swamedikasi dan penggunaan obat berdasarkan syariah islam. <strong>Metode:</strong> penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan <em>explanatory survey </em>dimana penelitian ini mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan instrumen penelitian (kuesioner) sebagai alat pengumpul data. <strong>Hasil dan Simpulan</strong>: evaluasi kuesioner tentang rasional penggunaan obat syariah (49%) responden di Apotek Karunia Sehat Baru sudah menggunakan obat secara rasional, dan pengetahuan tentang penggunaan obat secara syariah dilihat dari kehalalan obat jumlah responden yang mengetahuinya hanya (63%).</p> nisa nisa febrinasari Agustina Sawitri Sunandari S Nur Iza Ulul Azmi Copyright (c) 2024 FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-30 2024-11-30 2 2 36 45 10.32665/faskes.v2i2.2974 Pengaruh Variasi Konsentrasi Asam Stearat dan Trietanolamin Terhadap Sifat Mutu Fisik Sediaan Krim Ekstrak Daun Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) https://journal.unugiri.ac.id/index.php/faskes/article/view/3319 <p><strong>Latar belakang:</strong> Daun cabai rawit memiliki kandungan senyawa flavonoid yang digunakan sebagai antioksidan. Penggunaan asam stearat dan trietanolamin dalam sdiaan krim dapat membentuk emulsi tipe minyak dalam air yang stabil. <strong>Tujuan: </strong>Untuk mengetahui peengaruh variasi konsentrasi asam stearat dan trietanolamin terhadap sifat mutu fisik sediaan krim ekstrak daun cabai rawit (<em>Capsicum frutescens L.</em>). <strong>Metode: </strong>Krim dibuat tiga formulasi dengan variasi konsentrasi asam stearat dan trietanolamin dan dilihat sifat mutu fisiknya. <strong>Hasil:</strong> Hasil pengujian diperoleh organoleptis FI memiliki bentuk sedikit encer, FII kental, FIII sangat kental, serta warna dan bau yang sama yaitu kuning kehijauan dan bau khas ekstrak. F1-FIII homogen, daya sebar FI-FIII 6,9 cm 0,18; 5,4 cm 0,23; dan 3,8 cm 0,25, daya lekat FI-FIII 1,45 detik 0,04; 2,05 detik 0,05; dan 3,02 detik 0,05, viskositas FI-FIII 746 mPa.s 68; 2070 mPa.s 112; dan 3900 mPa.s 732, dan FI-FIII memiliki tipe M/A. <strong>Simpulan dan saran:</strong> Variasi konsentrasi asam stearat dan trietanolamin tidak berpengaruh terhadap uji organoleptis, homogenitas, dan tipe krim, tetapi berpengaruh terhadap daya sebar, daya lekat, dan viskositas krim. Selanjutnya perlu dilakukan uji antioksidan pada ekstrak daun cabai rawit serta uji stabilitas krim menggunakan <em>cycling test</em> dan uji iritasi</p> fidia fitriana Ach. Faruk Alrosyidi Naili Uswatun Hasanah Copyright (c) 2024 FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-30 2024-11-30 2 2 46 57 10.32665/faskes.v2i2.3319 Gambaran Potensi Interaksi Obat Hipoglikemia Oral (OHO) dengan Obat Lain pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II di Puskesmas Pajang https://journal.unugiri.ac.id/index.php/faskes/article/view/3298 <p><strong>Latar Belakang :</strong> Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah karena gangguan produksi insulin. Diabetes Mellitus juga mempunyai komplikasi sehingga menimbulkan kematian, komplikasi yang muncul yaitu makrovaskuler dan mikrovaskuler<strong>. Tujuan :</strong> penelitian ini yaitu melihat pemahaman masyarakat tentang gambaran potensi interaksi OHO (Obat Hipoglikemia Oral) dengan obat lain pada pasien Diabetes Mellitus Tipe II di Puskesmas Pajang<strong>. Metode : </strong>Penelitian ini bersifat deskriptif dengan mengambil data secara restrospektif. Data penelitian akan dilakukan analisis interaksi obat OHO dengan kombinasi terapi obat lainnya berdasarkan <em>Drug Interaction Cheker</em>. <strong>Hasil</strong> <strong>:</strong> penelitian menunjukan bahwa profil pengunaan obat hipoglikemia oral (OHO)158 obat yang terdiri dari metformin 84 obat, glimepiride 72 obat dan glibenklamid 2 obat dan obat non hipoglikemia oral (Non OHO) 260 obat yaitu amlodipin 58 obat, natrium dsiklofenat 27 obat dan simvastatin 24 obat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka <strong>Kesimpulan dan Saran :</strong> profil penggunaan obat yang diperoleh yaitu OHO 158 obat (37,79%) non OHO 260 obat (62,20%), Interaksi obat secara farmakokinetik sebanyak 8 kejadian (11,59%), farmakodinamik sebanyak 61 kejadian (88,40%) dan jenis mekanisme interaksi obat berdasarkan signifikansi yaitu minor sebanyak 31 kejadian (44,92%), moderate 38 kejadian (55,07%).</p> Sofia alvani kambayong sofia Risma Sakti Pambudi Copyright (c) 2024 FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-30 2024-11-30 2 2 58 75 10.32665/faskes.v2i2.3298 Gambaran Penyimpanan Vaksin dan Perilaku Petugas Imunisasi di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas di Kota Kupang https://journal.unugiri.ac.id/index.php/faskes/article/view/3471 <p><strong>Latar belakang: </strong>Vaksinasi merupakan upaya pencegahan penyakit yang efektif dalam menurunkan kesakitan dan kematian. Namun, efektivitas vaksin bergantung pada penyimpanan dan pengelolaan yang tepat. Petugas imunisasi di posyandu berperan penting dalam program vaksinasi, sehingga perilaku petugas terhadap penyimpanan vaksin sangat krusial. <strong>Tujuan: </strong>untuk menggambarkan penyimpanan vaksin dan perilaku petugas imunisasi di Posyandu wilayah kerja Puskesmas di Kota Kupang, NTT. <strong>Metode: </strong>Deskriptif kuantitatif dengan metode pengambilan sampel secara <em>purposive sampling</em>, yaitu dengan memilih responden petugas imunisasi di Posyandu. Jumlah responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah 33 responden. <strong>Hasil: </strong>menunjukkan bahwa petugas telah mengikuti pedoman penyimpanan vaksin, menjaga suhu antara 2-8 ºC, dan menggunakan transportasi berpendingin. Meskipun 12% tidak mempunyai <em>spoon </em>dan 76% tidak memiliki thermometer dalam <em>vaccine carrier </em>yang berisiko bagi kualitas vaksin. Semua petugas memeriksa label VVM sebelum penggunaan dan mengembalikan vaksin ke dalam <em>vaccine carrier </em>setelah digunakan, terdapat kepatuhan petugas yang tinggi namun tantangan kurangnya peralatan dan pemantauan suhu perlu diatasi. <strong>Simpulan dan saran: </strong>petugas di posyandu telah melakukan praktik penyimpanan vaksin yang baik dan sesuai dengan pedoman yang ada. Meskipun demikian, masih ada beberapa area yang perlu diperbaiki, terutama dalam hal penyediaan thermometer dan <em>spoon </em>dalam <em>vaccine carrier </em>serta peningkatan kesadaran akan pemeriksaan suhu.</p> Maria Lenggu Falentinus Sulaiman Duly Copyright (c) 2024 FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-30 2024-11-30 2 2 76 91 10.32665/faskes.v2i2.3471 Efektivitas Anti-Inflamasi Spray Gel Kolagen Sisik dan Tulang Ikan Bandeng (Chanos Chanos) https://journal.unugiri.ac.id/index.php/faskes/article/view/3494 <p><strong>Latar belakang:</strong> kolagen mempunyai berbagai macam manfaat yang dapat mencegah maupun mengobati berbagai penyakit maka kolagen menjadi alternatif pengobatan anti-inflamasi. <strong>Tujuan:</strong> mengetahui pengaruh efektivitas anti inflamasi formula <em>spray gel</em> ekstrak kolagen sisik dan tulang ikan bandeng <em>(Chanos chanos)</em> pada tikus putih jantan terhadap formula <em>spray gel</em> sisik dan tulang ikan bandeng <em>(Chanos chanos)</em>. <strong>Metode:</strong> penelitian ini dilakukan menggunakan metode <em>rat hind paw</em> Hewan uji sebanyak 24 ekor dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan. Penurunan kadar inflamasi ditandai dengan penurunan persen rata-rata radang. <strong>Hasil:</strong> hasil analisis data menunjukkan bahwa kontrol negatif didapatkan rata-rata 154.16±20.240, tanpa zat aktif 156.94±19.304, kontrol positif 46.78±9.686 dan dengan zat aktif 70.36±15.183. <strong>Kesimpulan dan Saran:</strong> berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa <em>spray gel</em> kolagen sisik dan tulang <em>(chanos-chanos)</em> dengan induksi karagenan memiliki aktivitas anti-inflamasi terhadap tikus putih jantan.</p> Aninditha Rachmah Ramadhiani Fhadilla Risky Cahyani Eka Fitriani Copyright (c) 2024 FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-30 2024-11-30 2 2 92 102 10.32665/faskes.v2i2.3494 Pemanfaatan Tumbuhan Jamblang (Syzygium cumini (L.) Skeels) sebagai Mengobati Berbagai Penyakit Di Indonesia https://journal.unugiri.ac.id/index.php/faskes/article/view/3426 <p><strong>Latar belakang:</strong> jamblang (Syzygium cumini L.) yang menghasilkan buah termasuk dalam famili Myrtaceae. Masyarakat Indonesia memanfaatkan tanaman ini secara luas untuk tujuan pengobatan. <strong>Tujuan:</strong> untuk mengetahui potensi manfaat tanaman jamblang bagi kesehatan di Indonesia. <strong>Metode: </strong>metode yang digunakan pada kajian review artikel menggunakan pendekatan artikel tinjauan pustaka (LRA). <strong>Hasil: </strong> Efek antihiperglikemik jamblang (Syzygium cumini) yang berasal dari kulit batang jamun pada tikus putih. Ekstrak kulit buah jamblang telah terbukti bermanfaat sebagai pengobatan rumahan untuk kolesterol tinggi. biji jamblang juga memiliki sejumlah zat aktif lain, seperti tanin, teriterpen, alkaloid, flavonoid, asam amino, glikosida, fitosterol, dan saponin. Ekstrak rangka daun Syzygium cumini (L.) dapat menurunkan glukosa puasa, trigliserida dan kolesterol total pada tikus diabetes. Kulit tanaman ini digunakan untuk mengobati diabetes melitus dalam pengobatan India dan Sri Lanka. Buah dan biji jamblang (Syzygium cumini) untuk menurunkan kadar gula darah pada tikus diabetes. <strong>Kesimpulan dan Saran:</strong> Pengobatan berbagai penyakit karena sifat antibakteri, antikanker, antidiabetik, dan antihipertensinya. Karena efek sampingnya lebih sedikit dibandingkan pengobatan masa kini, jamblang, tanaman dalam famili Myrtaceae, sering dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional. Karena Indonesia adalah negara tropis dengan sumber daya alam yang melimpah, pengobatan tradisional merupakan pengganti yang bermanfaat.</p> Ahmad Fauzi Apt. Anisa Pebiansyah M.Farm Copyright (c) 2024 FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-30 2024-11-30 2 2 103 113 10.32665/faskes.v2i2.3426 Pengaruh Pemberian Salep Fraksi Etil Asetat Daun Binahong Anredera cordifolia (Ten.) Steenis terhadap Penyembuhan Luka Eksisi pada Tikus https://journal.unugiri.ac.id/index.php/faskes/article/view/3305 <p><strong>Latar Belakang</strong>: Luka merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan kerusakan pada jaringan tubuh. Penyembuhan luka adalah suatu bentuk proses usaha untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada kulit. <strong>Tujuan:</strong> penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsntrasi yang paling efektif pada salep fraksi etil asetat sebagai penyembuhan luka eksisi pada tikus. <strong>Metode</strong> Penelitian ini dilakukan dengan cara melukai punggung tikus dengan diameter 2cm. Pengolesan salep dilakukan 2 kali sehari selama 14 hari. Hewan di bagi menjadi 6 kelompok yaitu kontrol (-), Basis, kontrol (+), and Konsentrasi 5,10,15%. Parameter yang di gunakan ialah presentase luas penyembuhan luka, waktu epitelisasi dan histopatologi. Salep daun binahong dibuat menjadi 3 konsentrasi yaitu 5%, 20%, 15%. Salep fraksi etil asetat daun binahong. dapat memberikan pengaruh dalam proses penyembuhan luka eksisi pada tikus. <strong>Hasil: </strong>Pada penelitian ini didapatkan hasil yang terbaik yaitu pada konsentrasi 15%, dengan presentasi penyembuhan luka 95,60 %, waktu epitelisasi hari ke 6, histopatologi pada fibroblast skor 3, kolagen 3, dan inflamasi 3.<strong> Simpulan dan</strong> <strong>Saran</strong> Perlakuan yang paling efektif adalah pemberian salep konsentrasi 15%.Di buktikan dengan uji One Way Anova dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 dan data berdistribusi normal. Pada penelitian selanjutnya disarankan mengukur kadar hidroksiprolin.</p> Sri Gusriyani Billy Harnaldo Putra Harry Ade Saputra Reza Maulidya Copyright (c) 2024 FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-30 2024-11-30 2 2 114 126 10.32665/faskes.v2i2.3305