FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
https://journal.unugiri.ac.id/index.php/faskes
<p><strong>Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh</strong> <br />Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, segala puji kami panjatkan ke hadirat Allah SWT segala Rahmat dan Inayah-Nya. </p> <p><strong>FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains </strong>Prodi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri yang terdiri dari berbagai hasil pemikiran, pengkajian dan penelitian dibidang ilmu farmasi, kesehatan, dan sains terbit dua kali setahun pada Bulan Juli dan November. </p> <p>Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri merupakan salah satu perguruan tinggi yang memiliki kewajiban untuk menerbitkan jurnal sebagai media publikasi ilmiah dikalangan akademisi yang dihasilkan berdasarkan penelitian literer, maupun lapangan merasa perlu menyumbangkan ide, gagasan, pemikiran dalam bentuk tulisan untuk meningkatkan mutu keilmuan yang disebarluaskan kepada para akademisi khususnya dan masyarakat pada umumnya.</p> <ul> <li><strong>Judul Jurnal</strong> : FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains</li> <li><strong>P-ISSN </strong>: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20230718170078603">3025-1508</a></li> <li><strong>E-ISSN </strong>: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20230221511308750">2987-9841</a></li> <li><strong>Terbitan </strong>: 2 Kali Satu Tahun (Juli and November)</li> <li><strong>Pemimpin Redaksi </strong>: <a href="https://scholar.google.com/citations?user=SANFBSsAAAAJ&hl=id">Abdul Basith</a>, S.S., M.Pd.</li> <li><strong>Penerbit</strong> : Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri, Jawa Timur, Indonesia</li> <li><strong><strong>Fokus dan Ruang Lingkup : </strong></strong> <ol> <li>Farmasi Umum dan Apoteker</li> <li>Farmasi Klinis</li> <li>Farmasi Komunitas</li> <li>Farmasi Industri Herbal Tradisional </li> <li>Sains dan, Ilmu Pengetahuan Lain yang Relevan di Kesehatan.</li> </ol> </li> </ul>Program Studi Farmasien-USFASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains3025-1508Aktivitas dan Stabilitas Fisik Lotion Tabir Surya dari Ekstrak Daun Rambai
https://journal.unugiri.ac.id/index.php/faskes/article/view/3007
<p><strong><em>Background</em>:</strong> Long-term, intense sun exposure can cause erythema and sunburn, as well as premature aging and skin cancer. For generations, the people of the Banjar tribe of Borneo have applied a wet paste of <em>Sonneratia caseolaris</em> leaves mixture on the skin when undertaking tasks in the hot sun. The <em>Sonneratia caseolaris</em> tree is a mangrove plant that grows on river banks throughout the Borneo Island. <strong><em>Objectives</em>: </strong>The study aims to formulate <em>Sonneratia caseolaris</em> leaves ethanol extract into a stable lotion and test its efficacy as a sunscreen. <strong> <em>Methods</em>: </strong><em>Sonneratia caseolaris</em> leaves were macerate with 70% ethanol, and the sunscreen activity of the extract was examined in vitro with a UV-visible spectrophotometer, and then formulated into a lotion dosage form. Organoleptic and homogeneity observations, pH measurements, viscosity measurements, and spreadability measurements were all performed on the lotion. Following that, the lotion sunscreen activity of was tested in vitro.<strong> <em>Results</em>:</strong> The <em>Sonneratia caseolaris</em> extract sunscreen lotion has met the requirements of organoleptic, homogeneity, pH, viscosity, and spreadability tests. <strong><em>Conclusions and suggestions</em>:</strong> Sunscreen lotion with 2.5<em>% Sonnerata caseolaris </em>extract classified as standard suntan. <em>Sonneratia caseolaris</em> extract of Borneo has the potential to develop as a raw material for herbal cosmetics.</p>Husnul WarnidaHenny NurhasnawatiYullia SukawatyArdhita Ardhita
Copyright (c) 2025 FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-07-312025-07-313111010.32665/faskes.v3i1.3007Analisis Karakteristik Tenaga Kesehatan Dan Kepatuhan Pengisian SOAP Rawat Jalan Dan Rawat Inap Di RSIA Ikatan Bidan Indonesia Surabaya
https://journal.unugiri.ac.id/index.php/faskes/article/view/3314
<p><strong>Latar belakang:</strong> Pertumbuhan ilmu pengetahuan teknologi dan informasi semakin maju dari tahun ke tahun, teknologi informasi yang tumbuh ini telah menjangkau berbagai sektor kehidupan diantaranya termasuk pelayanan kesehatan di rumah sakit. RSIA IBI Surabaya sudah menerapkan RME sejak september 2023 yang mana hanya pada instalasi rawat jalan saja. <strong>Tujuan:</strong> Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik tenaga kesehatan variabel jenis kelamin, usia, lama bekerja, dan status kepegawaian, mengidentifikasi karakteristik kepatuhan pengisian SOAP tenaga kesehatan, menganalisis hubungan antara lama bekerja tenaga kesehatan terhadap kepatuhan pengisian SOAP di rawat jalan dan rawat inap RSIA IBI Surabaya. <strong>Metode:</strong> Penelitian ini memanfaatkan metode penelitian sampling dan spearman. Populasi pada penelitian ini ialah 15 populasi dan teknik pengambilan sampelnya adalah <em>non-parametic</em> dengan ditentukan 15 sampel yang digunakan. <strong>Hasil:</strong> karakteristik terhadap tenaga kesehatan di RSIA IBI Surabaya didominasi oleh jenis kelamin perempuan dengan usia 20 tahun lama bekerja 1-10 tahun dengan status kepegawaian tetap, karakteristik kepatuhan karakteristik pengisian SOAP tenaga kesehatan dalam kategori patuh. variabel jenis kelamin, usia, lama bekerja, dan status kepegawaian dengan hasil tidak ada hubungan. <strong>Simpulan dan saran</strong> Diharapkan di RSIA IBI Surabaya melakukan sosialisasi, monitoring, dan pelatihan terhadap pngisian SOAP setiap bulannya.</p>Dita Aulia Putri LembayunDiah SuthaEka Wilda FaidaAndri Trijulianto
Copyright (c) 2025 FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-07-312025-07-3131112210.32665/faskes.v3i1.3314Evaluasi Pengelolaan Obat Rusak, Kadaluarsa, dan Dead Stock Apotek X di Kota Bandung Periode Januari - Maret 2025
https://journal.unugiri.ac.id/index.php/faskes/article/view/4474
<p>Latar belakang: Perencanaan pengadaan obat harus mempertimbangkan jenis dan<br />jumlah kebutuhan obat secara tepat, karena ketidaktepatan dapat menyebabkan<br />terjadinya kelebihan maupun kekurangan stok. Sistem penyimpanan di apotek juga<br />memegang peran penting dalam menjaga mutu dan stabilitas obat, di mana<br />penyimpanan yang tidak sesuai dapat menurunkan kualitas sediaan. Tujuan:<br />Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis kondisi obat<br />kadaluarsa, rusak, dan dead stock di Apotek X. Metode: Metode yang digunakan<br />adalah deskriptif kualitatif dengan sampel seluruh obat kadaluarsa, rusak, dan dead<br />stock di Apotek X Kota Bandung selama periode Januari–Maret 2025,<br />menggunakan indikator batas toleransi sebesar 0%. Hasil: Hasil menunjukkan<br />persentase obat kadaluarsa sebesar 6,8%, obat rusak 0,06%, dan dead stock sebesar<br />4,11%, sehingga belum memenuhi indikator. Faktor penyebab kedaluwarsa dan<br />dead stock adalah adanya penurunan pasien, berhentinya praktik dokter, dan<br />rendahnya permintaan obat, sedangkan kerusakan obat terjadi akibat kurangnya<br />monitoring penyimpanan. Simpulan dan saran: Pengelolaan obat rusak dan<br />kadaluarsa di Apotek X Kota Bandung sudah berjalan cukup baik, namun masih<br />ditemukan obat kadaluarsa (6,8%), obat rusak (0,06%), dan stok mati (4,11%) yang<br />belum memenuhi indikator ideal (0%), dengan total kerugian mencapai<br />Rp14.209.958,-. Disarankan dilakukan pemisahan obat berdasarkan bentuk sediaan<br />serta penguatan sistem manajemen stok untuk meminimalkan kerugian dan<br />meningkatkan efisiensi pengelolaan.</p>Syauqi Nawwar RafifRini HendrianiRendy Septyadi
Copyright (c) 2025 FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-07-312025-07-3131233210.32665/faskes.v3i1.4474Potensi Limbah Kulit Pisang Kepok (Musa Acuminata Colla.) Sebagai Bahan Aktif Pembuatan Sabun Ramah Lingkungan
https://journal.unugiri.ac.id/index.php/faskes/article/view/5115
<p>Penelitian ini bertujuan: (1) Melestarikan lingkungan dengan memanfaatkan limbah kulit pisang menjadi sabun dan mengetahui cara pembuatannya; (2) Masyarakat beralih dari bahan kimia ke bahan alami seperti limbah kulit pisang; (3) Mmengetahui strategi pemasaran sabun dari limbah. Metode pelaksanaan menggunakan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembuatan sabun kulit pisang dengan menggunakan limbah kulit pisang sebanyak 100 g yang dicampur dengan bahan tambahan menghasilkan 15 produk sabun, limbah kulit pisang mengandung zat zerotin yang berfungsi untuk menaikkan mood, mengurangi rasa nyeri pada wajah karena mengandung sejumlah miyak nabati, kulit pisang mengandung zat anti jamur yang dapat mencegah bakteri berkembang biak serta sifat asam dan juga sepah yang berfungsi untuk mengurangi minyak berlebih di wajah, mempercepat pemudaran bekas luka, karena pada dasarnya kulit pisang mengandung sejumlah vitamin C</p>ria kusumaTiti Agni HutahaenNawafila FebruyaniAtika Nirmala
Copyright (c) 2025 FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-07-312025-07-3131334010.32665/faskes.v3i1.5115Aktivitas Ekstrak Microwave Assisted Extraction dan Refluks Daun Alamanda (Allamanda cathartica L.) terhadap Trychophyton rubrum Penyebab Dermatofitosis
https://journal.unugiri.ac.id/index.php/faskes/article/view/3419
<p>Latar belakang: Daun alamanda (Allamanda cathartica L.) secara empiris dikenal<br />bersifat antijamur, pencahar, pereda batuk, penawar racun, pereda demam.<br />Tanaman alamanda memiliki potensi besar sebagai antijamur Trichophyton rubrum<br />yang sering menginfeksi kulit dan kuku manusia.Tujuan penelitian: menganalisis<br />aktivitas antijamur ekstrak Microwave Assisted Extraction (MAE) dan refluks daun<br />alamanda terhadap jamur T. Rubrum Metode: Aktivitas antijamur ditentukan<br />dengan menguji nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) menggunakan metode<br />dilusi padat pada konsentrasi 2, 5, 7, dan 10 % dan nilai Diameter Daya Hambat<br />(DDH) dengan metode difusi cakram pada konsentrasi 10, 12,5, 15 dan 17,5 %.<br />Hasil: Ekstrak hasil MAE dan Refluks memiliki aktivitas antijamur T. rubrum<br />dengan nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) yang sama yaitu pada<br />konsentrasi 10 %. Nilai DDH ekstrak MAE dan ekstrak refluks pada konsentrasi<br />10 %, 12,5 %, 15 %, dan 17,5 % yaitu 13,66 ±0,76; 14,25 ±0,97; 16,24±0,29 dan<br />19,34±0,99 mm pada ekstrak MAE dan 10,34±0,29; 14,16±0,11; 14,66±0,96 dan<br />16,00 ±0,12 mm pada ekstrak refluks. Simpulan dan saran: Aktifitas anti T.<br />rubrum ekstrak MAE lebih tinggi diandingkan ekstrak refluks. Perlu dilakukan<br />fraksinasi dan identifikasi senyawa aktif antijamur pada tanaman alamanda.</p>Siti MahyuniOom KomalaNurul Fadilah
Copyright (c) 2025 FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-07-312025-07-3131415010.32665/faskes.v3i1.3419Tinjauan Botani, Etnofarmasi, Fitokimia, dan Bioaktivitas Daun Katang-Katang (Ipomoea pes-caprae L.)
https://journal.unugiri.ac.id/index.php/faskes/article/view/5213
<p><strong>Latar belakang:</strong> <em>Ipomoea pes-caprae</em> L. atau katang-katang merupakan tumbuhan perdu yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional dan diketahui mengandung berbagai senyawa fitokimia seperti flavonoid, polifenol, alkaloid, tanin, dan saponin yang berkontribusi terhadap aktivitas farmakologis, termasuk sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri. <strong>Tujuan: </strong>Studi ini bertujuan untuk meninjau aspek botani, kandungan fitokimia, dan bioaktivitas daun katang-katang melalui pendekatan tinjauan literatur. <strong>Metode: </strong>Metode yang digunakan berupa analisis deskriptif kualitatif terhadap publikasi ilmiah nasional dan internasional yang diterbitkan dalam 10 tahun terakhir.<strong> Hasil:</strong> Hasil kajian menunjukkan bahwa ekstrak daun <em>I. pes-caprae</em> memiliki efektivitas dalam menghambat pertumbuhan bakteri patogen, menangkal radikal bebas, serta mengurangi proses inflamasi. <strong>Simpulan dan saran:</strong> Potensi ini menjadikan daun katang-katang sebagai kandidat bahan alam yang menjanjikan untuk dikembangkan dalam sediaan farmasi berbasis herbal.</p>Ilyas PrabamuktiZulpakor OktobaAtri Sri UlandariRasmi Zakiah Oktarlina
Copyright (c) 2025 FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-08-012025-08-0131516410.32665/faskes.v3i1.5213