LEAD: Journal Counseling and Applied

PENGARUH BUDAYA SEKOLAH DAN GAYA BELAJAR VISUAL TERHADAP EFIKASI DIRI SISWA KELAS X SMK GAMALIEL MADIUN

2022-10-01T02:40:21+00:00

Efikasi diri mempunyai peran penting dalam tindakan serta kehidupan manusia, namun efikasi diri juga dipengaruhi oleh lingkungan, prilaku-prilaku lainya dan variabel pribadi lainnya. Salah satu lingkungan yang dimaksudkan adalah budaya yang ada dalam sekolah dimana siswa itu berada. Selain itu siswa sebagai individu yang sedang belajar idealnya memiliki efikasi yang tinggi dalam proses pembelajarannya, sehingga gaya belajar siswapun turut menjadi perhatian dalam mengetahui secara pasti mengenai tingkat efikasi peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Budaya Sekolah Dan Gaya Belajar Visual Terhadap Efikasi Diri Siswa Kelas X SMK Gamaliel Madiun. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan random sampling yang berjumlah 80 siswa kelas X. Pengumpulan data menggunakan metode angket. Dalam menganalisis menggunakan teknik analisis product moment dan regresi dua prediktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Ada pengaruh budaya sekolah terhadap efikasi diri siswa kelas X SMK Gamaliel Kota Madiun. (2)Ada pengaruh gaya belajar visual terhadap efikasi diri siswa kelas X SMK Gamaliel Kota Madiun. (3) Ada pengaruh secara simultan budaya sekolah dan gaya belajar visual terhadap efikasi diri siswa kelas X SMK Gamaliel Kota Madiun.

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN ORIENTASI MASA DEPAN SISWA SMA-SMK DI KABUPATEN BOJONEGORO

2022-09-22T15:58:14+00:00

Motivasi memegang peranan penting karena motivasi siswa menentukan hasil kegiatan belajar danmotivas beajar merupakan kondisi psikologs yang dapat mendorong seseorang untuk belajar, motivasi belajar setiap siswa berbeda-beda. Pengembangan media ular tangga sebagai salah satu media untuk memotivasi sangat sesuai dengan keadaan siswa jaman sekarang. Hal ini di karenakan motivasi belajar siswa di pengaruhi oleh media pembelajaran yang di gunakan oleh guru, sehingga siswa lebih tertarik untuk belajar melalui media ular tangga, karena konsep ular tangga artinya menggunakan konsep belajar sambil bermain, sehingga sangat mungkin hal itu akan meningkatkan motivasi anda untukbelajar. Dari segi media tidak hanya mudah di buat, tetapi juga nyaman di gunakan, memungkinkan guru untuk lebih kreatif mengemas permainan ular tangga sebagai media pembelajaran. Penelitian menggunakan metode pengembangan Research and Development (R&D) Borg and Gall (1983) dalam penembangan media ular tangga untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMP pengembangan yang dimulai dengan penelitian dan pengumpulan informasi. Dalam pengumpulan data yang di butuhkan, penulis menggunakan instrumen motivasi belajar, sedangkan di dalam pengembangan produk penulis mengunakan data kuantitatif (instrumen uji ahli BK, media, dan Calon pengguna produk) dan data kualitatif (saran dan masukan dari uji ahli). Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis tentang penelitian dan pengembangan sebagai pedoman konselor dalam membantu meningkatkan motivasi belajar siswa menggunakan media ular tangga sangat layak dan tepat.

The Effectivity of Group Guidance with Discussion Techniques to Improve Self Efficacy

2022-09-18T14:43:32+00:00

Penelitian ini didasari oleh rendahnya efikasi diri siswa yang ditandai kurangnya keyakinan, sering cemas dalam mengambil keputusan dan memiliki keraguan. Penelitian yang ditujukan untuk mengetahui keefektifan teknik diskusi untuk meningkatkan efikasi diri siswa ini menggunakan metode pre eksperimen dengan one group pretest – posttest design. Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara serta skala efikasi diri yang diberikan kepada subjek penelitian yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Balen. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon menunjukkan efikasi diri siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Balen sebelum diberikan perlakuan dengan teknik diskusi berada pada kategori rendah dengan persentase 6.8% dan setelah diberikan perlakuan dengan teknik diskusi terjadi peningkatan menjadi 81.1% dengan kategori sedang. Maka, dapat menyimpulkan terdapat selisih antara pre-test dan post-test sebanyak 22.3%, artinya bimbingan kelompok teknik diskusi efektif dalam meningkatkan efikasi diri siswa.

EFEKTIFITAS PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY (REBT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

2022-09-23T07:54:04+00:00

Motivasi belajar adalah suatu dorongan yang memiliki pengaru besar terhadap belajar dan hasil belajar. Tingkat kuat dan lemahnya motivasi belajar pada siswa di tandai adanya ketekunan menghadapi tugas, belajar mandiri, semangat belajar, pengerjaan tugas, emosi terhadap keadaan atau suasana belajar, keyakinan terhadap suatu perihal, dan suka mencari dan memecahkan soal. Hal berlandaskan hasil observasi, wawancara dan angket. Skala motivasi belajar sebagai pretest. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) melalui bimbingan kelompok meningkatkan motivasi belajar siswa. Metode penelitian menggunakan pra experimen desain one group pretest – posttest. Subjek penelitian ialah siswa kelas IX MTs Islamiyah Kedungjambe Tahun Pelajaran 2020/2021. Pengumpulan data di lakukan melalui instrumen motivasi belajar. Teknik analisis data menggunakan uji Wiloxon untuk membandingkan nilai pretest – posttest. Hasi penelitian memperlihatkan motivasi belajar siswa kelas IX MTs Islamiyah Kedungjambe sebelum di beri perlakuan pendekatan REBT melalui bimingan kelompok masuk kategori rendah sebanyak rata-rata 59,25%, setelah mendapatkan perlakuan meningkat masuk kategori tinggi sebanyak rata-rata 91,5%, perbandingan antara hasil presentase siswa sebelum dan sesudah mendapatkan treatmen sebanyak rata-rata 32,25%. Jadi, kesimpulannya terdapat perbedaan pretest – posttest, yang berarti pendekatan REBT efektif meningkatkan motivasi belajar siswa.

sosiodrama PENGEMBANGAN PANDUAN PELATIHAN TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA

2022-09-21T16:06:45+00:00

Interaksi sosial merupakan salah satu bentuk hubungan sosial, dan fungsinya untuk membentuk berbagai jenis hubungan sosial yang dinamis, terlepas dari apakah hubungan tersebut berbentuk individu atau kelompok. Melalui pemanfaatan teknik sosiodrama, siswa memahami bahwa pembelajaran berperan dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial dan masalah yang berkaitan dengan hubungan antar manusia. Pada hasil analisis kuesioner dengan menggunakan penelitian Pengembangan (Research & Development) yang dibagikan pada tiga sekolah SMA/SMK di 3 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro diketahui bahwa 4,20% atau 6 siswa masuk pada skala sangat rendah, selanjutnya 58,04% atau 83 siswa masuk pada skala rendah, berikutnya 31,46% atau 45 siswa masuk pada skala sedang, sedangkan 4,20% atau 6 siswa masuk pada skala tinggi dan 2,10% atau 3 siswa masuk skala sangat tinggi.