Pembekalan dan Sosialisasi Pentingnya Pendidikan Tinggi Bagi Generasi Z di Era 5.0
Abstract View: 1576, PDF Download: 867DOI:
https://doi.org/10.32665/jarcoms.v2i2.1450Keywords:
generasi Z, pendidikan, pendidikan tinggi, education, higher educationAbstract
Pendidikan tinggi tidak hanya sebagai sarana untuk memperoleh ilmu dan wawasan namun juga sebuah sarana untuk menyongsong masa depan yang lebih baik. Fenomena saat ini masih terdapat beberapa daerah di wilayah Jawa Timur yang masyarakatnya belum begitu sadar dan memahami mengenai pentingnya menempuh pendidikan tinggi disebabkan beberapa faktor. Salah satu faktor yang mendominasi adalah orang tua yang memiliki pendidikan rendah menjadi penyebab generasi Z tidak tertarik untuk menempuh pendidikan tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan sebuah kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk sosialisasi atau pembekalan kepada generasi Z atau siswa setara SMA supaya mengetahui dan memahami tentang pentingnya menempuh pendidikan tinggi. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di SMA PGRI Sendang Kabupaten Tulungagung dengan partisipan sekitar 75 siswa. Hasil dari kegiatan ini persentase siswa yang memahami pentingnya pendidikan tinggi naik dari 33 % menjadi 67 %.References
Azham, Z., & Sujalu, A. P. (2022). Sosialisasi Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal Di Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Jurnal Pengabdian Masyarakat Lamin, 1(1), 68–77.
Hasanah, N., Syahfitri, F., & Pujahadi, T. (2021). Sosialisasi Tentang Pentingnya Pendidikan Tingkat Perguruan Tinggi Kepada Masyarakat Desa Jaring Halus. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 23–29.
Indrawati, B. (2020). Tantangan dan peluang pendidikan tinggi dalam masa dan pasca Pandemi Covid-19. Jurnal Kajian Ilmiah, 1(1).
Julia, A., Solikha, N. A., Salsabila, L., Kharisma, I. A., & Aulia, A. (2021). Pemberdayaan Desa Melalui Program Pengembangan Perpustakaan Desa, Pendidikan Desa, dan Sosialisasi Pendidikan Tinggi. Cendekia: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), 55–60.
Lubis, R. H., Sipahutar, H., & Hutabarat, P. K. (2022). Sosialisasi Pentingnya Melanjutkan Pendidikan Keperguruan Tinggi Pada Remaja Di Desa Gunung Kelambu Kabupaten Tapanuli Tengah. COVIT (Community Service of Health), 2(1), 53–57.
Nastiti, R., & Hayati, N. (2020a). Pembelajaran daring pada pendidikan tinggi: tantangan bagi mahasiswa dan dosen di tengah pandemi. INOBIS: Jurnal Inovasi Bisnis Dan Manajemen Indonesia, 3(3), 378–390.
Nastiti, R., & Hayati, N. (2020b). Pembelajaran daring pada pendidikan tinggi: tantangan bagi mahasiswa dan dosen di tengah pandemi. INOBIS: Jurnal Inovasi Bisnis Dan Manajemen Indonesia, 3(3), 378–390.
Ramadhan, R. (2022). PELATIHAN DIGITAL ENTERPRENEURSHIP BAGI MAHASISWA EKONOMI SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN PEMAHAMAN DIGITALISASI. Jurnal Pengabdian Masyarakat - Teknologi Digital Indonesia., 1, 78. https://doi.org/10.26798/jpm.v1i2.676
Sampoerna, S. T., Rahardja, U., Devana, V. T., & Santoso, N. P. L. (2022). Pelatihan Inovasi Media Pembelajaran iLearning 2.0 Sebagai Pengabdian Masyarakat Terhadap Pendidikan Tinggi. ADI Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 46–55.
Sumantyo, F. D. S. (2020). Pendidikan Tinggi di masa dan pasca Covid-19. Jurnal Kajian Ilmiah, 1(1).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Journal of Research Applications in Community Service
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
- Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepenulisan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan