Efektivitas Penggunaan Obat Tamsulosin Untuk Pasien Pembesaran Prostat Jinak (Benign Prostatic Hyperplasia) Di Rumah Sakit Graha Husada Singgahan Tuban
Abstract View: 375, PDF Download: 535DOI:
https://doi.org/10.32665/faskes.v1i2.1947Keywords:
Obat Tamsulosin, Benign prostatic , HyperplasiaAbstract
Benign Prostate Hyperplasia (BPH) adalah transisizona prostat yang terjadi pembesaran yang dapat menyebabkan gejala saluran kemih bagian bawahdan dapat menyebabkan obstruksi saluran keluar kandung kemih pada pria. Penelitian ini dilakukan dengan deskriptif kualitatif. Dengan tujuan untuk mengetahui perawatan pasiendan efektivitas penggunaan obat tamsulosinkelenjar prostat jinak ( Benign Prostate Hyperplasia )Di Rumah Sakit Graha Husada Singgahan Tuban. Perawatan pasien kelenjar prostat jinak ( Benign Prostate Hyperplasia ) di Rumah Sakit Graha Husada Singgahan dilakukan dengan 2 cara yaitu, pemberian obat tamsulosin dengan kasus gejala ringan, pemberian obat tamsulosin dan pemeriksaan penunjang gejala sedang, pemberian obat tamsulosin pemeriksaan penunjang dan tindakan operasi TURP dengan kasus gejala berat. Penggunaan obat tamsulosin untuk pasien pembesaran prostat jinak (Benign Prostatic Hyperplasia) cukup efektif dalam penyembuhan penyakit BPH hal tersebut terbukti dalam sebelum dan sesudah pemberian tamsulosin, sebelum pemberian obat tamsulosin pasien merasakan harus mengejan untuk mulai kencing dengan jumlah keluhan 18 pasien dengan presentase 36%. Lalu setelah pemberian obat tamsulosin keluhan pasien sudah mulai ringan diantaranya 18 pasien dengan presentase 36% tidak merasakan harus kembali kencing.
References
Adelia F, Monoarfa A, Wagiu A. (2017). Gambaran Benigna Prostat Hiperplasia di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode Januari 2014 – Juli 2017. e-CliniC
Black L, Naslund MJ, Gilbert TD Jr, Davis EA, Ollendorf DA. (2018). An examination of treatment patterns and costs of care among patients with benign prostatic hyperplasia. Am J Manag Care
Herson, C, Himawan ., E, Masaenah., V. C. , Putri. 2018.Aktivitas Antioksidan dan SPF SediaanKrim Tabir Surya Dari Ekstrak Etanol 70% Kulit Buah Pisan Ambon (Musa Acuminata Colla)., Jurnal Farmamedika., 3 (2) : 73-81.
Juniarti, D. O & Yuhernita. 2009. Kandungan Senyawa Kimia Uji Toksisitas (Brine Shrimp Lethality Test) dan Antioksidan (1,1diphenyl-2-pikrilhydrazyl) dari Ekstrak Daun Saga (Abrus Precatorius L)., MAKARA SAINS., 13 (1) : 50-54.
Kristanto, A. Mustaqim, W. A., Eko, S., Nur, Q. 2004. Skrining Tanaman Obat Yang Berpotensi Sebagai Antioksidan In-Vitro. Mutiara Medika. 4(1): 5-11.
Nurdianti, L., dan Tuslinah, L. 2017. Uji Efektifitas Antioksidan Krim Ekstrak Etanol Daun Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr) Terhadap DPPH. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada. 17(1), 87-96.
Pratasik, M. C. M., Paulina, V. Y. Y., Weny, I. W. 2019. Formulasi dan uji Stabilitas Fisik Sediaan Krim Ekstrak Etanol Daun Sesewanua (Clerodendron squamatum Vahl). PHARMACON. 8(2) : 261-267.
Republik Indonesia. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
Skinder et al, (2016). Prostate Volume Measurement Using Transabdominal
Ultrasound Scanning‟, Prostate, The, M, pp. 336–341.
Kawabe, K.,
Suharyanto, (2016) : Urologic Disorders: Adult and Pediatric Care,
Elsevier Inc, St. Louis.
Yoshida. (2017), et al. Management of benign prostatic hyperplasia in older adults. Consult Pharm ; 31: 412–424