Test of the Effectiveness of Using Hibiscus Rosa Sinensis-L Extract as an Alternative to 2% Eosin in Examining Soil Transmitted Helminth Worm Eggs
Uji Efektivitas Penggunaan Sari Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus Rosa Sinensis-L) Sebagai Alternatif Pengganti Eosin 2% Pada Pemeriksaan Telur Cacing Soil Transmitted Helminths
Abstract View: 248, PDF Download: 620DOI:
https://doi.org/10.32665/faskes.v1i3.2394Keywords:
Soil Transmitted Helminths (STH), , Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinesis L), , Eosin 2%Abstract
Beckground Soil Transmitted Helminths infection is a type of parasite that causes worm infections, which are found in the human intestine and can be transmitted through the soil. Eosin 2% is a substance used to color worm eggs. Hibiscus flower (Hibiscus rosa-sinesis L) is one of the plants that can be used as an alternative dye for examination of Soil Transmitted Helminths (STH) worm eggs because it contains anthocyanin. Destination The purpose of this study was to find out that hibiscus flower extract (Hibiscus rosa-sinesis L) can be used as an alternative stain for microscopic examination of Soil Transmitted Helminths worm eggs. This research is a descriptive study by examining worm eggs using the direct method which was carried out by dyeing hibiscus flower extract with distilled water as a solvent and 2% eosin as a control. Results Hibiscus flower juice with a concentration of 1:1 is good for use as an alternative to 2% eosin in the examination of soil transmitted helminths eggs.
References
Adrianto, H. (2020). Buku ajar parasitologi. In Yogyakarta.
Adrianto, H., Christiani, N., & Anggraini, L. D. (2019). Modul training helmin (cacing) untuk guru SMA. In Jawa Barat: CV Jejak.
Aprianty NMD dan Kriswiyanti E. 2018. Studi variasi ukuran serbuk kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L) dengan warna bunga berbeda. Jurnal Biologi, 12(1): 14-18
Arifiyantini R, Wresdiyati T, Retnani E.F. 2016. Kaji banding morfometri spermatozoa sapi bali (Bos sondaicus) menggunakan pewarnaan Williams, Eosin, Eosin nigrosin dan formol-saline. J.Sain Vet. 24(1):65-70
Amaliah, A. T. R., & Azriful. (2016). Distribusi spasial kasus kecacingan ( Ascaris lumbricoides ) terhadap personal higiene anak balita di pulau kodingareng kecamatan ujung tanah kota makassar tahun 2016. 2(2).
Bulukumba, D. K. K. (2021). Data kecacingan wilayah kabupaten bulukumba.
Daeli, B. A., Yulianti, F., & Rosmiati, K. (2021). Modifikasi larutan buah bit (Beta vulgaris l.) sebagai alternatif pengganti zat warna eosin 2% pada pemeriksaan telur cacing STH (Soil Transmitted Helminths). Borneo Journal of Medical Laboratory Technology, 3(2), 223–226. https://doi.org/10.33084/bjmlt.v3i2.2397
Darmadi, & Meilasari, S. (2019). Senyawa metabolit sekunder kulit duku ( lansium domesticum corr ) sebagai penghambat pematangan telur Ascaris lumbricoides. Jurnal Analis Kesehatan Klinikal Sains, 7(2), 68–75.
Depkes. 2016. Diagnosa Infeksi Cacing Tambang. Media Litbang Kesehatan. 16 (4)
Fuad F. 2012 Perbandingan hasil pemeriksaan telur Soil Transmitted Helminth pada tanah dengan metode flotasi Nacl jenuh (willis) dan metode Suzuki. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Semarang
Gunawardena, K., Kumarendran, B., Ebenezer, R., Gunasingha, M.S., Pathmeswaran, A. and De Silva, N. (2011). Soil-transmitted helminth infections among plantation sector schoolchildren in Sri Lanka: prevalence after ten years of preventive chemotherapy. PLoS Neglected Tropical Diseases. 5(9): p.e1341.
Hanum U, Wahyuni S, dan Susetryarini E. 2014. Studi Variasi Morfologi Pollen pada Beberapa Spesies dari Genus Hibiscus. Jurnal Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya. Hlm. 320-325.
Harborne, J.B. 2010. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan.ITB. Bandung Hastuti, D.S. 2007. Pembuatan Susu Kedelai.
Inayati, N, Tantotos Erlin Yustin, Fihirudin, 2015. Infeksi Cacing Soil Transmitted Helmints Pada Penjual Tanaman Hias Di Bintaro Kota Mataran. Tesis. Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram
Nofyan, E., Kamal, M., & Rosdiana, I. (2010). Identitas jenis telur cacing parasit usus pada ternak sapi (Bos sp) dan kerbau (Bubalus sp) di rumah potong hewan Palembang. Jurnal Penelitian Sains, 10, 06-11.
Palgunadi, B. U. "Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian kecacingan yang disebabkan oleh soil-transmited-helminth di Indonesia." Jurnal Ilmiah Kedokteran Khusus 1.1 (2010): 1-5
Rusmanto, D.J. 2012.Hubungan Personal Higyene Siswa Sekolah Dasar dengan Kejadian Kecacingan. The Indonesian Journal of Publick Health.Vol. 8:105-111
Soedarto. 2011. Buku ajar Parasitologi kedokteran. Sagung Seto,Jakarta
Soedarto, (2016). Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Edisi Kedua. CV. Sagung Seto. Jakarta
Sumanto, D. (2010). Faktor risiko infeksi cacing tambang pada anak sekolah (studi kasus kontrol di Desa Rejosari, Karangawen, Demak) (Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro).
Supali T, Margono SS, Abidin SAN (2013). Nematoda. Dalam: Sutanto I, Ismid IS, Sjarifuddin PK, Sungkar S (eds). Parasitologi kedokteran cetakan ke4. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, pp: 6-29
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.