Aktivitas Ekstrak Microwave Assisted Extraction dan Refluks Daun Alamanda (Allamanda cathartica L.) terhadap Trychophyton rubrum Penyebab Dermatofitosis
Abstract View: 8,
PDF Download: 8
DOI:
https://doi.org/10.32665/faskes.v3i1.3419Keywords:
Allamanda cathartica, microwave assisted extraction, Refluks, Trichophyton rubrumAbstract
Latar belakang: Daun alamanda (Allamanda cathartica L.) secara empiris dikenal
bersifat antijamur, pencahar, pereda batuk, penawar racun, pereda demam.
Tanaman alamanda memiliki potensi besar sebagai antijamur Trichophyton rubrum
yang sering menginfeksi kulit dan kuku manusia.Tujuan penelitian: menganalisis
aktivitas antijamur ekstrak Microwave Assisted Extraction (MAE) dan refluks daun
alamanda terhadap jamur T. Rubrum Metode: Aktivitas antijamur ditentukan
dengan menguji nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) menggunakan metode
dilusi padat pada konsentrasi 2, 5, 7, dan 10 % dan nilai Diameter Daya Hambat
(DDH) dengan metode difusi cakram pada konsentrasi 10, 12,5, 15 dan 17,5 %.
Hasil: Ekstrak hasil MAE dan Refluks memiliki aktivitas antijamur T. rubrum
dengan nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) yang sama yaitu pada
konsentrasi 10 %. Nilai DDH ekstrak MAE dan ekstrak refluks pada konsentrasi
10 %, 12,5 %, 15 %, dan 17,5 % yaitu 13,66 ±0,76; 14,25 ±0,97; 16,24±0,29 dan
19,34±0,99 mm pada ekstrak MAE dan 10,34±0,29; 14,16±0,11; 14,66±0,96 dan
16,00 ±0,12 mm pada ekstrak refluks. Simpulan dan saran: Aktifitas anti T.
rubrum ekstrak MAE lebih tinggi diandingkan ekstrak refluks. Perlu dilakukan
fraksinasi dan identifikasi senyawa aktif antijamur pada tanaman alamanda.
References
Barqi, W. (2015). Pengambilan minyak mikroalga Chlorella sp. dengan metode Microwave Assisted
Extraction. Jurnal Bahan Alam Terbarukan, 4(1), 34–41. https://doi.org/10.15294/jbat.v3i1.5764.
CLSI. Performance Standar for Antimicrobial Susceptibility Testing. 30th ed. (2020). CLSI
Supplement M100. Wayne, PA: Clinical and Laboratory Standard Institute.
Calinescu, I., C. Ciuculescu, M. Popescu, S. & Bajenaru, G.E. (2001). Microwaves assisted extraction
of active principles from vegetal material. Romanian International Conference on Chemistry and
Chemical Engeneering, 12, 1-6.
Elisabeth, A. & Soegihardjo, J. (2012). Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Alamanda (A llamanda
cathartica L.) Sebagai Antijamur Terhadap Candida albicans Dan Pityrosporum ovale Secara In
Vitro. Jurnal Ilmu Farmasi, 2006, 1–15.
Hasanah, M., Noprika, A., & Noprizon, N. (2016). Perbandingan Aktivitas antioksidan ekstrak etanol
daun kersen (Muntingia calabura L.) hasil ekstraksi maserasi dan refluks. Scientia Vol.6(1), 84.
Hakim, A.R. & Rina Saputri, R. (2020). Narrative review: Optimasi etanol sebagai pelarut senyawa
flavonoid dan fenolik. Jurnal Surya Medika (JSM), Vol 6 No 1, Agustus 2020, Page 177 – 180
Hanani, E. (2017). Analisis Fitokimia . Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Hayati, I., & Marselina, R. (2021). Onychomycosis prevalence in rice farmers in Seginim District,
South Bengkulu Regency. ANJANI Journal (Medical Science & Healthcare Studies), 1(2)
Jain, V., Pandey, R., Vyas, A. & Shukla, S. (2009). Microwave assisted extraction for
phytoconstituents: an overview. Asian Journal Research Chemistry, 1(2), 19–25.
Karou, D., Savadogo, A., Canini, A., Yameogo, S., Montesano, C., Simpore, J., Colizzi, V., & Traore,
A. S. (2006). Antibacterial activity of alkaloids from Sida acuta. African Journal of Biotechnology,
(2), 195–200.
Khameneh, B., Iranshahy, M., Soheili, V. et al. (2019). Review on plant antimicrobials: a mechanistic
viewpoint. Antimicrob. Resist Infect Control, 8(118), 2-28.
FASKES
Jurnal Farmasi, Kesehatan dan Sains (FASKES)
Vol. 03, No. 01, (Juli 2025), P-ISSN : 3025-1508, E-ISSN : 2987-9841
Kemenkes RI. 2017. Farmakope Herbal Indonesia Edisi II. Direktorat Jendral Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kim, S. H. et al. (2015). Epidemiological characterization of skin fungal infections between the years
and 2010 in Korea. Osong Public Health and Research Perspectives. Elsevier Korea LLC,
(6): 341– 345.
Margaretta, S., Handayani, S.D., Indraswati, N. & Hindraso, H. (2011). Ekstraksi Senyawa (Phenolics
Pandanus Amaryllifolius Roxb). Sebagai Antioksidan Alami. Widya Teknik, 10 (1), 21-30.
Nigam, P.K. (2015). Antifungal drugs and resistance: Current concepts. Our Dermatol Online, 6(2),
-221.
Onyebuchi, C. & Kavaz, D. (2020) Effect of extraction temperature and solvent type on the bioactive
potential of Ocimum gratissimum L. extracts. Scintific Reports, 10, 21760.
Ramadhan, H., Andina, L., Yuliana, K. A., Baidah, D., & Lestari, N. P. (2020). Perbandingan rendemen
dan skrining fitokimia dari ekstrak etanol 96% daun, buah, dan kulit buah terap (Artocarpus
odoratissimus Blanco). Jurnal Ilmiah Farmako Bahari, 11(2), 103–112.
Susanty, S. & Bachmid, F. (2016). Perbandingan metode ekstraksi maserasi dan refluks terhadap kadar
fenolik dari ekstrak tongkol jagung (Zea mays L.). KONVERSI, 5(2), 87-93.
Tlili, H., Arfa, A.B., Boubakri, A., Hanen, N., Neffati, M. & Doria, E. (2022) Biochemical composition
and biological activities of various population of Brassica tournefortii vGrowing Wild in Tunisia.
Plants. 11(23):3393.
Tiwari, T. N., Pandey, V. B., & Dubey, N. K. (2002). Plumieride from Allamanda cathartica as an
antidermatophytic agent. Phytotherapy research : PTR, 16(4), 393–394.
Wahdini, M., Ramli, L.M. & Miliawati, R. (2015). Karakteristik pasien dan spesies dermatofita
penyebab tinea kruris di Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Cirebon Jawa Barat. Global
Medical and Health Communication, 3(2), 71-77.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Abstract View: 8,
PDF Download: 8
