IMPLEMENTASI PJBL: INOVASI LILIN KULIT JERUK UNTUK EDUKASI SAINS ANAK USIA DINI


DOI:
https://doi.org/10.32665/abata.v5i2.4793Keywords:
Project Based Learning; Lilin Alami; Anak Usia Dini; Pemahaman Sains; Konservasi LingkunganAbstract
Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk menguji efektivitas Project Based Learning (PJBL) melalui pembuatan lilin alami dari kulit jeruk dalam meningkatkan pemahaman konsep sains pada anak usia dini. Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya pemahaman anak terhadap konsep perubahan wujud benda dan pembakaran, serta pentingnya menanamkan kesadaran konservasi lingkungan sejak dini. Penelitian dilaksanakan di TK ABA Percontohan Lamongan dengan 20 anak usia 5–6 tahun sebagai subjek. Data dikumpulkan melalui pretest dan posttest, observasi, wawancara, serta dokumentasi kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan rata-rata nilai dari 48 menjadi 82, dengan 85% anak memperoleh skor di atas 75, menandakan pemahaman konsep sains meningkat secara signifikan. Analisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank menunjukkan peningkatan yang signifikan secara statistik (p < 0,05). Hasil observasi juga mengungkapkan bahwa anak aktif berdiskusi (90%), antusias dalam praktik pembuatan lilin (100%), dan mampu bekerja sama secara efektif (95%). Anak mampu mengaitkan pengalaman langsung dengan konsep sains, seperti perubahan wujud benda, pembakaran, dan proses ekstraksi minyak dari kulit jeruk. Simpulan penelitian ini menyatakan bahwa PJBL melalui pembuatan lilin kulit jeruk efektif dalam meningkatkan pemahaman sains dasar, menumbuhkan keterampilan sosial, serta meningkatkan kesadaran konservasi lingkungan sejak usia dini.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Abata : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

