HAK PERWALIAN ANAK DARI PERNIKAHAN YANG DIPERBAHARUI

(Analisis Fikih Terhadap Praktik Tajdidun Nikah di Desa Sidomulyo Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro)

Abstract View: 62, PDF Download: 229

Authors

  • Agus Sholahudin S Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro

DOI:

https://doi.org/10.32665/almaqashidi.v4i2.914

Keywords:

Perwalian, Fikih, Tajdidun Nikah

Abstract

Praktik tajdidun nikah atau pengulangan akad nikah yang dilakukan lebih dari satu kali
biasa dilakukan oleh masyarakat suku Jawa. Praktik perkawinan semacam ini tentu
berimplikasi pada kehidupan berikutnya, salah satunya adalah hak perwalian anak dari
perkawinan tersebut. Secara garis besar, praktik tajdidun nikah di masyarakat terbagi
menjadi dua jenis, yaitu: tajdidun nikah untuk mendapatkan buku nikah dan tajdidun
nikah yang dilakukan untuk kedamaian rumah tangga. Objek penelitian ini adalah
pasangan suami isteri yang melakukan tajdidun nikah di desa Sidomulyo, Kecamatan
Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro. Temuan penelitian ini adalah, bahwasanya praktik
akad ulang atau memperbarui nikah (tajdidun nikah) adalah sah menurut syara' karena
syarat dan rukun nikah terpenuhi, sehingga anak hasil praktik tajdidun nikah memiliki
nasab kepada ayah kandungnya, berhak mendapatkan hak perwalian, termasuk perwalian
jiwa dan harta benda.

Downloads

Published

2021-12-25
Abstract View: 62, PDF Download: 229