Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Pasien Bedah Digestif di Rumah Sakit X Tasikmalaya

Abstract View: 82, PDF Download: 68

Authors

  • Tazkia Hasna Billah - Universitas Bakti Tunas Husada Tasikmalaya
  • Ilham Alifiar
  • Citra Dewi Salasanti

DOI:

https://doi.org/10.32665/faskes.v2i1.3073

Keywords:

Antibiotik, Bedah, digestif, gysses

Abstract

Latar belakang : Antibiotik profilaksis digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi pada waktu tertentu dengan durasi pendek untuk melawan patogen tunggal dan menghalangi terjadinya komplikasi bakteri atau infeksi luka operasi (ILO). Bedah digestif memiliki potensi paling tinggi terkena infeksi luka operasi (ILO). Penggunaan antibiotik profilaksis dapat efektif mencegah terjadinya ILO dengan pemilihan anitbiotik yang tepat dan rasional. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penggunaan dan kualitas penggunaan antibiotik profilais pada pasien bedah digestif yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Metode : Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dari rekam medis pasien bedah digestif tahun 2023 di Rumah Sakit X Tasikmalaya. Terdapat 94 pasien yang menjalani bedah digestif yang masuk dalam kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian ini. Hasil : Hasil dari penelitian ini antibiotik profilaksis yang digunakan antibiotik ceftriaxone sebanyak 92 pasien (97,87%) dan ciprofloxacin sebanyak 2 pasien (2,13%). Simpulan : evaluasi antibiotik berdasarkan metode Gyssens, pada penelitian ini menunjukan penggunaan antibiotik rasional dengan kategori 0 sebanyak 94,68%, dan tidak rasional dengan kategori IIA 3,19% dan kategori IVA 2,13%.

References

Amelia, K., & Komar, H. (2019). Kajian Pola Penggunaan Antibiotik Profilaksis Hubunganya dengan Angka Kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO) pada Pasien Bedah Digestif. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 6(3), 186. https://doi.org/10.25077/jsfk.6.3.186-190.2019

American Pharmasist, A. (2012). Drug Information Handbook : A Comprehensive Resource for All Clinicals Healthcare Professionals (Vol. 2, Issue september 2012, pp. 1–1122).

Arif Mansjoer. (2005). Kapita Selekta Kedokteran Jilid II (3rd ed.). Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. http://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=507150

ASHP. (2013). Clinical Practice Guidlines for Antimicrobial Prophykaxis in Surgery. ASHP Therapeutic Guidlines.

Badriul, H., Idham, A., Amir, T., Evita, I. B. K., Antonius, P. H., & Lina, H. (2013). Prevalens dan Faktor Risiko Infeksi Luka Operasi Pasca-bedah. Sari Pediatri, 15(4), 207–209.

BPOM RI. (2017). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pedoman Dokumen Informasi Produk. Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia, 1–3.

Bratzler, D. W., Dellinger, E. P., Olsen, K. M., Perl, T. M., Auwaerter, P. G., Bolon, M. K., Fish, D. N., Napolitano, L. M., Sawyer, R. G., Slain, D., Steinberg, J. P., & Weinstein, R. A. (2013). Clinical practice guidelines for antimicrobial prophylaxis in surgery. American Journal of Health-System Pharmacy, 70(3), 195–283. https://doi.org/10.2146/ajhp120568

Fadli, Toalib, I., & Kassaming. (2019). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Mayor. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 670–674. https://jurnal.stikesnh.ac.id/index.php/jikd/article/view/115

FDA. (2004). ROCEPHIN ® (ceftriaxone sodium). 35.

FDA. (2024). FDA : Ciprofloxacin oral, Injection Product. In Food and Drug Administration. https://www.fda.gov/drugs/development-resources/ciprofloxacin-oral-injection-products

Fitratiara, D., Puspitasari, I., & Nuryastuti, T. (2022). Evaluasi Kesesuaian Penggunaan Antibiotik Profilaksis Terhadap Kejadian Infeksi Luka Operasi Pada Pasien Bedah Digestif di Salah Satu Rumah Sakit Tipe B Kabupaten Sleman. Majalah Farmaseutik, 18(2), 211–219. https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v1i1.63691

Gnann, J. W., Goetter, W. E., Elliott, A. M., & Cobbs, C. G. (1982). Ceftriaxone: In vitro studies and clinical evaluation. Antimicrobial Agents and Chemotherapy, 22(1), 1–9. https://doi.org/10.1128/AAC.22.1.1

Gyssens, I. C. (2005). Audits for monitoring the quality of antimicrobial prescriptions. Antibiotic Policies: Theory and Practice, Table 1, 197–226. https://doi.org/10.1007/0-387-22852-7_12

Haas, H., Launay, E., Minodier, P., Cohen, R., & Gras-Le Guen, C. (2017). Surgical and medical antibiotic prophylaxis. Archives de Pediatrie, 24(12), S46–S51. https://doi.org/10.1016/S0929-693X(17)30519-5

Hidayatika, A., Kurniawati, F., & Yasin, N. M. (2019). Kajian Penggunaan Antibiotik Pasien Bedah Digestif Dewasa di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada. 66, 4–5.

Jones MW. (2023). Appendicitis. In Appendicitis (january 20). StatPearls. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK493193/

Katzung, B. G. (2021). Basic & Clinical Pharmacology 14th Edition. In Introduction to Basics of Pharmacology and Toxicology: Volume 2: Essentials of Systemic Pharmacology: From Principles to Practice (14th ed., Vol. 2). https://doi.org/10.1007/978-981-33-6009-9_24

Kemenkes RI. (2019). Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit. Kementerian Kesehatan RI.

Kemenkes RI. (2021). Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Journal of Pharmaceutical Analysis, 5(2), 130–136. http://dx.doi.org/10.1016/j.jpha.2015.11.005

Lukito, J. I. (2019). Antibiotik Profilaksis pada Tindakan Bedah. Analisis-Cermin Dunia Kedokteran, 46(12), 777–783.

Maria, G. (2023). Clinical Pharmacology of Ceftriaxone. J Pharmaceutics and Pharmacology Research, 6(5), 1–10. https://doi.org/10.31579/269-7247/145

MIMS. (2024). MIMS : Indonesia (Ciprofloxacin). In The Monthly Index of Medical Specialities (MIMS). https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ciprofloxacin?mtype=generic

Permenkes RI. (2021). Pedoman Penggunaan Antibiotik. Permenkes RI, 1–97.

Radji, M. (2016). Mekanisme Aksi Molekuler Antibiotik dan Kemoterapi (N. Nirwanto, Redho ; Afifaf (ed.)). Buku Kedokteran EGC.

Rusdiana, et al. (2014). Evaluasi Penggunaan Antibiotika Profilaksis Pada Pasien Bedah Sesar Terencana Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak “X” Di Tangerang. 1(August), 1–43.

Vessal, G., Namazi, S., Davarpanah, M. A., & Foroughinia, F. (2011). Evaluation of prophylactic antibiotic administration at the surgical ward of a major referral hospital, Islamic republic of Iran. Eastern Mediterranean Health Journal, 17(8), 663–667. https://doi.org/10.26719/2011.17.8.663

Warganegara, E., Apriliana, E., & Ardiansyah, R. (2012). Identifikasi Bakteri Penyebab Infeksi Luka Operasi ( ILO ) Nosokomial Pada Ruang Rawat Inap Bedah dan Kebidanan RSAM di Bandar Lampung. Prosiding SNSMAIP III, 978-602-98559-1–3, 344–348.

Zunnita, O., Sumarny, R., & Kumalawati, J. (2019). Pengaruh Antibiotika Profilaksis Terhadap Kejadian Infeksi Luka Operasi. FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi, 8(1), 39–44. https://doi.org/10.33751/jf.v8i1.1170

Downloads

Published

20.07.2024

How to Cite

-, T. H. B., Ilham Alifiar, & Citra Dewi Salasanti. (2024). Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Pasien Bedah Digestif di Rumah Sakit X Tasikmalaya . FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, Dan Sains, 2(1), 11–21. https://doi.org/10.32665/faskes.v2i1.3073
Abstract View: 82, PDF Download: 68