Pelatihan Penaganan dan Pencegahan Cedera Ankle Cabor Sepak Takraw Putri PPLOP Jawa Tengah
Abstract View: 181, PDF Download: 144DOI:
https://doi.org/10.32665/padimas.v2i02.2255Keywords:
Cedera Ankle, Sepak TakrawAbstract
ABSTRAK
Sepak Takraw adalah olahraga jenis olahraga keterampilan akrobatik dan memiliki tingkat kesulitan tinggi dalam memainkannya menjadi dasar selama proses pelatihan dan pertandingan akan memiliki risiko cedera yang tinggi. Sepak takraw merupakan salah satu cabang olahraga binaan Balai PPLOP Jawa Tengah. Balai PPLOP merupakan tempat pembinaan dan pelatihan atlet yang memiliki bakat dalam olahraga dan memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi atlet berprestasi. BPPLOP yang berpusat di Jatidiri Semarang membina cabang olahraga sebanayak 25 cabang olahraga, salah satunya adalah cabang olahraga sepak takraw putri yang terdiri dari 9 atlet. Menurut analisis situasi dapat diketahui bahwa permasalahan yang dialami atlet adalah Sebagian besar atlet belum mengetahui penanganan dan penvegahan cedera ankle dikarenakannya belum adanya pematerian dan sosialisasi tentang penanganan dan perawatan cedera ankle di sekolah maupun di BPPLOP Jawa Tengah. Target yang ingin dicapai pada kegiatan ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan atlet terkait tentang penanganan dan pencegahan cedera ankle khususnya pada Atlet Cabang Olahraga Sepak Takraw BPPLOP Jawa Tengah. Sasaran untuk penelitian ini merupakan atlet sepak takraw putri yang berjumlah 9 atlet dengan metode yang digunakapan meliputi 2 tahap, yaitu: Tahap pertama adalah pra pelaksanaan yang meliputi koordinasi pelaksanaan, survai lokasi, perizinan, persiapan sarana dan prasarana. Tahap kedua adalah pelaksanaan kegiatan yang meliputi pemaparan materi dan pelatihan penanganan dan perawatan cedera ankle. Penelitian ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan dengan adanya peningkatan pemahaman pada atlet sepak takraw PPLOP Jawa Tengah tentang PPC utamanya pada cedera Ankle yang dapat dibuktikan dari tabel yang didapatkan oleh peneliti yaitu tingkat pengetahuan sebelum adanya sosialisasi dan setelah terlaksanakannya kegiatan sosialisasi yaitu 14,3 % dan 71,4 %.
Kata kunci: Cedera Ankle, Sepak Takraw
References
Khairunnisa, A., & Pitriani, P. 2020. Erratum: kejadian Cedera Pada Pemain Sepak Takraw. JUARA: Jurnal Olahraga.
Ramadhan, A., & Bulqini, A. 2018. Analis Receive pada Pertandingan Final Sepak Takrarw Pomda Jatim 2017. JSES: Journal of sport and Exercise Science.
Paul M. Taylor, (2014). “Analisi Cedera Olahraga Dan Pertolongan Pertama Pemain Sepak Bola”. (dalam Erwan Nur Arinda jurnal). Vol.02, No.03, Tahun.2014, 179-188.
Graha, A. S. (2008). Terapi Masase Frirage Dalampenatalaksanaan Cedera Olahraga Padalutut Dan Engkel. Medikora, 2.
Semaryasa, K.. (2014). Pencegahan dan Penanganan Cedera Pada Atlet Sepak Takraw