Sosialisasi Penjurian Wushu Taolu Pada Atlet Junior B Wushu Genta Suci Kabupaten Semarang
Abstract View: 95, PDF Download: 41Keywords:
sistem penjurian, kode potongan, wushuAbstract
Wushu merupakan cabang olahraga yang dipertandingkan, munculnya wushu karena kebutuhn dari masyarakat untuk pertahanan diri dari binatang buas. Beriringan waktu wushu pun berkembang oeleh guru besar dari china seperti Sifu Lowu Djing Tie yang merupakan dari shaolin datang ke Semarang dan mendirikan Sasana Garuda Emas dan Sifu Bhe Kang Pin yang datang ke jawa mendirikan Sasana Genta Suci Ambarawa yang bertempatan di ambarawa. Sasana tersebut tercatat ada 12 atlet senior, 4 atlet junior A, 8 atlet junior B, dan 20 atlet Junior C dan junior D. Berdasarkan analisis situasi yang dilakukan dapat di ketahui permasalahan yang ada pada atletnya itu sendiri, permasalahan yg dapat diambil yaitu : kebingungan atlet junior b tentang sistem penjurian dan kode-kode yang ada pada penjurian yang terjadi di kejuaraan provinsi wushu taolu junior jateng 2022 yang bertempatan di Salatiga, di karenakan belum adanya sosialisasi terkait sistem penjurian dan kode-kode potongan di sasana tersebut khususnya atlet junior b disasana genta suci Ambarawa. Solusi yang akan dilaksanakan adalah memberikan edukasi atau pembelajarantentang sistem penjurian dan kode-kode potongan pada atlet junir B Sasana genta Suci Ambarawa. Target luaran dri pengabdian kepada masyarakat ini adalah tersusunnya artikel ilmiah dan terpublikasi di jurnal nasional serta sebagai pembuatan buku ajar. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini meliputi 3 tahap, yaitu: Tahap pertama adala pra pelaksanaan yang meliputi koordiansi pelaksanaan, survai lokasi, perizinan, persiapan sarana dan prasarana. Tahap kedua adalah pelaksanaan kegiatan yang meliputi edukasi tentang sistem penjurian, kode-kode potongan dan diskusi bersama tentang kasus yang pernah dialami atlet. Tahap ketiga adalah setelah pelaksanaan yang meliputi pembuatan laporan akhir, pembuatan artikel ilmiah dan evaluasi jangka panjang tentang perubahan sikap responden
References
L. WINARSO, “WISMA DAN PUSAT PELATIHAN WUSHU DI SEMARANG.” Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip, 2008.
B. Afandi, “Survei Sarana Cabang Olahraga di Jambi Peraih Medali pada PON XIX Jawa Barat 2016,” J. Pion, vol. 1, no. 1, pp. 1–11, 2021.
U. Latifa, “Strategi Koni Provinsi Jawa Timur Melalui Faktor-Faktor Peningkatan Prestasi Atlet (Studi Di Cabang Olahraga Wushu Sanda),” Publika, vol. 5, no. 4, 2017.
L. Octavia, E. Tf, F. Arjun, and A. Taat, Bela Diri Muslimah’. PT Mizan Publika, 2009.
G. Wang, Chinese kung fu. Cambridge University Press, 2012.
A. Gutiérrez-Santiago, I. Otero-Ferreira, and I. Prieto-Lage, “ANALYSIS OF THE MISTAKES IN XUANFENGJIAO AND TENGKONG WAIBAITUI JUMPS IN WUSHU. A PILOT STUDY.,” Int. J. Med. Sci. Phys. Act. Sport. Int. Med. y Ciencias la Act. Física y del Deport., vol. 22, no. 86, 2022.
E. L. Intan, S. Ginting, and A. Rahmat, “Louw Djing Tie, Kungfu Master and Sinshe Biography Illustration in Java,” Aksara J. Ilmu Pendidik. Nonform., vol. 9, no. 3, pp. 1587–1598, 2023.
A. R. D. Candra, “Pembinaan Prestasi di Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Provinsi Jawa Tengah,” Act. J. Phys. Educ. Sport. Heal. Recreat., vol. 5, no. 2, pp. 47–52, 2016.
A. P. Ambara, “Hubungan kondisi fisik terhadap prestasi atlet wushu sanda di Sasana Kim Tiauw Surabaya.” State University of Surabaya, 2017.
A. W. Adam, A. N. Kusumaningtyas, E. Ekawati, I. H. Gayatri, L. C. Sinaga, and S. Rozi, Tionghoa dan Ke-Indonesia-an: Komunitas Tionghoa di Semarang dan Medan. Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2019.