PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI BUDIDAYA TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DI DESA SEMENPINGGIR

IMPROVING PUBLIC HEALTH THROUGH CULTIVATING TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) IN SEMENPINGGIR VILLAGE

Abstract View: 0, PDF Download: 0

Authors

  • Mohamad Dai Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro
  • Vesti Dwi Cahyaningrum Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri
  • Mukhamad Miftakhul Huda Institut Agama Islam Al Fatimah

Abstract

Abstrak
Upaya kesehatan berbasis sumber daya manusia merupakan bentuk peran aktif masyarakat dalam mendukung pembangunan kesehatan, salah satunya melalui pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). TOGA memiliki peran penting sebagai alternatif pengobatan mandiri, khususnya bagi keluarga yang tidak memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan formal. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Semenpinggir, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, tentang manfaat dan pemanfaatan TOGA, sekaligus mendorong kemandirian dalam menjaga kesehatan. Metode pelaksanaan melibatkan 21 peserta masyarakat setempat dengan pendekatan penyuluhan, demonstrasi penanaman, dan pendampingan. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi dan kuesioner pre–post untuk mengukur peningkatan pengetahuan. Data dianalisis secara deskriptif untuk melihat perubahan sebelum dan sesudah kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang manfaat TOGA, serta tumbuhnya minat dan keterampilan dalam membudidayakan tanaman tersebut di pekarangan rumah. Kesimpulannya, penanaman TOGA efektif sebagai langkah pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan dan kemandirian keluarga, terutama di wilayah dengan keterbatasan akses layanan kesehatan.

Abstract
Human resource-based health efforts are a form of active community participation in supporting health development, one of which is thru the use of Family Medicinal Plants (TOGA). TOGA plays an important role as an alternative for self-treatment, especially for families who do not have access to formal healthcare services. This Community Service Activity (PKM) aims to increase the knowledge of the people of Semenpinggir Village, Kapas District, Bojonegoro Regency, about the benefits and utilization of medicinal plants (TOGA), while also promoting independence in maintaining health. The implementation method involved 21 local community participants using an extension approach, planting demonstrations, and mentoring. The instruments used were observation sheets and pre-post questionnaires to measure knowledge improvement. Data were analyzed descriptively to see changes before and after the activity. The results of the activity show an increase in community knowledge about the benefits of medicinal plants, as well as a growing interest and skill in cultivating these plants in home gardens. In conclusion, the cultivation of medicinal plants is effective as a step toward empowering communities to improve family health and independence, especially in areas with limited access to healthcare services.

References

M. Dai, F. D. Cahyono, dan D. L. Pembayun, “What is the physical condition profile of elderly women? Research looking at the level of flexibility,” Tanjungpura

J. Coach. Res., vol. 2, no. 2, hal. 80–87, doi: 10.26418/tajor.v2i2.81016.

N. Kaloko, N. Sihombing, S. A. Lubis, dan T. P. R. Tanjung, “Peran Strategis Pendidikan dan Kesehatan dalam Pembangunan Ekonomi: Membangun Human Capital untuk Masa Depan,” Pus. Publ. Ilmu Manaj., vol. 3, no. 1, hal. 291–298, 2025, doi: 10.59603/ppiman.v3i1.707.

D. Sampoerno, Membangun Bangsa yang Sehat Produktif, vol. 3, no. 1. 2008.

R. Aliriad, Hilmy Da’i, Mohamad Apriyanto dan A. S, “Pelatihan Digital Marketing UMKM Untuk Membangun Ekonomi Revolusi Industri 4.0 di Kelurahan Sukorejo Bojonegoro,” J. SOLMA, vol. 11, no. 3, hal. 487–493, 2022, doi: 10.22236/solma.v11i3.10578.

E. Patola, “Pelatihan dan pendampingan budidaya tanaman obat keluarga di pekarangan,” Adi Widya J. Pengabdi. Masy., vol. 2, no. 2, 2018, doi:10.33061/awpm.v2i2.2522.

F. H. F. F. H. Fatmasari, D. Trismarwati, F. M. Putri, M. A. Fadhilah, dan A. Zufrida, “Penyuluhan budidaya tanaman Toga di Desa Kepatihan Tulangan Sidoarjo: Budidaya tanaman Toga,” J. Penamas Adi Buana, vol. 6, no. 01, hal. 45– 52, 2022, doi: 10.36456/penamas.vol6.no01.a4971.

D. Maryani dan R. R. E. Nainggolan, Pemberdayaan masyarakat. Deepublish, 2020.

A. Kusmiati et al., “Pendampingan petani untuk mendorong perubahan menuju praktek pertanian berkelanjutan,” INTEGRITAS J. Pengabdi., vol. 7, no. 2, hal. 501–512, 2023, doi: 10.36841/integritas.v7i2.3629.

A. Nurhayati, “Budidaya tanaman obat herbal organik untuk meningkatkan kesehatan fisik,” J. Inov. Has. Pengabdi. Masy., vol. 8, no. 2, hal. 430–441, 2025, doi: 10.33474/jipemas.v8i2.22622.

P. K. Appau, “Enabling asset-based community development solutions: Pro-poor urban climate resilience in Kumasi, Ghana,” Cities, vol. 145, 2024, doi: 10.1016/j.cities.2023.104723.

H. Lester, “Asset-based community development approaches to resilience among refugees and recent migrant communities in Australia: a scoping review,” 2023. doi: 10.1108/IJMHSC-09-2022-0098.

M. Chupp, “Integrating Asset-Based Community Development and Community- Based Research for Social Change: A Beginning,” Gateways, vol. 16, no. 2, 2023, doi: 10.5130/ijcre.v16i2.8968.

L. H. Chuang, “Asset-based community development and happiness in community residents in Taiwan,” Community Dev., 2025, doi: 10.1080/15575330.2025.2451361.

E. Frutos-Bernal, “Statistics in engineering degrees: a case study of a community service,” 2024. doi: 10.5281/zenodo.14256789.

D. T. Corp, “Clinical and Structural Findings in Patients with Lesion-Induced Dystonia: Descriptive and Quantitative Analysis of Published Cases,” Neurology, vol. 99, no. 18, 2022, doi: 10.1212/WNL.0000000000201042.

C. Fang, “Analysis of Volatile Characteristic Flavors of Three Aroma Types of Shanzhuang Laojiu by Sensory Quantitative Descriptive Analysis and Gas Chromatography-Mass Spectrometry,” Shipin Kexue Food Sci., vol. 44, no. 10, hal. 291–299, 2023, doi: 10.7506/spkx1002-6630-20220821-241.

M. Mahendran, “Quantitative methods for descriptive intersectional analysis with binary health outcomes,” Ssm Popul. Heal., vol. 17, 2022, doi: 10.1016/j.ssmph.2022.101032.

L. G. Zulkarya, D. Maryani, H. Romandona, dan N. A. Saputri, “Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh Sebagai Pencegahan DBD,” Pelayanan Unggulan J. Pengabdi. Masy. Terap., vol. 1, no. 4, hal. 89–94, 2024, doi: 10.62951/unggulan.v1i4.1154.

W. E. Fitri, F. R. Gusti, O. Dasril, dan A. Putra, “Pelatihan dan pendampingan budidaya tanaman obat keluarga di pekarangan masyarakat sekitar tpa air dingin,”

J. Abdimas Saintika, vol. 1, no. 1, hal. 145–153, 2019, doi: 10.30633/jas.v1i1.576.

F. Hidayanto et al., “Edukasi Dan Pelatihan Budidaya Tanaman Obat Keluarga (Toga) Di Desa Parasrejo, Kabupaten Pasuruan,” PASAI J. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 2, no. 1, hal. 53–59, 2023, doi: 10.58477/pasai.v2i1.96.

N. Safitri et al., “Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dalam Pencegahan Stunting: Pendekatan Edukatif dan Manajemen Hidup Sehat,” Harmon. Sos. J. Pengabdi. Dan Solidar. Masy., vol. 1, no. 4, hal. 56–66, 2024, doi: 10.62383/harmoni.v1i4.521.

Downloads

Published

2025-06-30
Abstract View: 0, PDF Download: 0