Pengembangan Bahan Ajar Budaya Literasi Melalui Cerita Rakyat dalam Membentuk Sikap Nasionalisme Siswa Sekolah Dasar
Abstract View: 1158, PDF Download: 1135DOI:
https://doi.org/10.32665/jurmia.v1i1.206Keywords:
Sikap Nasionalisme, Budaya Literasi, Cerita Rakyat, Kearifan lokalAbstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh budaya literasi kearifan lokal Madura melalui cerita rakyat dalam membentuk sikap nasionalisme siswa Sekolah Dasar. Budaya literasi kearifan lokal ditandai dengan masyarakatnya yang literat, yang memiliki peradaban tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menggali, mengkaji dan memperoleh budaya litersi kearifan lokal madura melalui cerita rakyat dalam membentuk sikap nasionalisme siswa Sekolah Dasar. Pendekatan dalam penelitian ini merupakan pendekatan pengembangan yang mengembangkan bahan ajar yang mengikuti desain nonequivalent control grub design model 4-D. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Nyabakan Barat I Kecamatan Batang-Batang, Kab Sumenep. Teknik analisis data meliputi, analisis validitas bahan ajar, analisis kepraktisan bahan ajar (keterlaksanaan pembelajaran bahan ajar, respon siswa dan guru), Analisis Keefektifan Pembelajaran (tes kempampuan nasionalisme, uji normalitas, uji homogenitas dan uji efektifitas penggunaan bahan ajar). Data hasil penelitian diperoleh sebagai berikut: hasil uji validasi bahan ajar sangat valid rata-rata nilai yang diperoleh >0,80 dengan sedikit revisi. Hasil analisisi keeftifan melalui uji-t untuk pretest kelompok kontrol dan eksperimen thitung =5,767 > ttabel = 1,668. Terdapat perbedaan terhadap kemapuan sikap nasionalisme siswa kelas IV SD Negeri Nyabakan Barat I.
References
Aderson, L.W., & Krathwohl, D.R. (2017). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. (Agung Prihantoro, Penerjemah). Wittrock: Pearson Education, Inc
Desyandri. (2018). Nilai-nilai Kearifan Lokal Untuk menumbuhkembangkan Literasi Budaya di Sekolah Dasar.
Fraenkel, J.R., Wallen, N. E., & Hyun, H. H. (2011). How to Design and Evaluate Research in Education. New York: McGraw-Hill Humanities/Social Sciences?.Languages.
Komalasari, Kokom. (2014). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT. Refika Aditama.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Proses Pendidikan Nasional. Retrieved from: https://www.unm.ac.id/files/surat/pp-19-tahun- 2005-ttg-snp.pdf.
Priyatno, Duwi. (2016). SPSS Handbook. Yogyakarta: MediaKom
Riduwan. (2013). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabet
Riyanto, Y. (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabert.
Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajaran dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prana Media Group
Suttrisno, S., Riyanto, Y., & Subroto, W. T. (2020). Pengaruh Model Value Clarification Technique (Vct) Berbasis Kearifan Lokal Terhadap Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Siswa. NATURALISTIC: Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran, 5(1), 718-729.
Thiagarajan, S. Semmel, Dorothy S, Semmel, Melvyn I. (1997). Imtructional Devlepment for Training of Exeptional Childer. Minesota: The Council For Exeptional Children.
Zuhdan K. Prasetyo. (2013). Pembelajaran Sains Berbasis Kearifan Lokal. Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika. Surakarta: FKIP UNS.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Siddik Romadhan, Suttrisno
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.